Komisi VIII DPR-RI, Senin (16/1/2017) menyelenggarakan rapat kerja (raker) evaluasi penyelenggaraan angkutan haji tahun 2016. Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo hadir pada raker yang dilaksanakan di Gedung Nusantara II komplek DPR-MPR, Jakarta. Dijelaskan Sugihardjo selain penetapan 12 embarkasi dan debarkasi haji, pada tahun 2016 terdapat penambahan 5 bandar udara embarkasi haji antara atau feeder.
"Embarkasi haji ada 12 kota, tambahan 5 bandara sebagai feeder yaitu Bandara Djalaluddin Gorontalo, Bandara Radin Inten II Lampung, Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, dan Bandara Sultan Thaha Jambi", jelas Sugihardjo.
Pada tahun 2016 terdapat 2 maskapai yang melayani angkutan haji diantaranya maskapai Garuda Indonesia dan maskapai Saudi Arabian dengan menggunakan pesawat tipe Boeing B-777, Boeing B-747, dan Airbus A330.
Terkait ketepatan waktu maskapai/on time performance (OTP), Sugihardjo mengatakan tingkat OTP keberangkatan/embarkasi lebih baik dibandingkan saat pemulangan/debarkasi. "Saat keberangkatan OTP (mencapai) 95,3%, saat pemulangan OTP relatif lebih rendah 82,25% disebabkan masalah teknis pesawat udara, kepadatan di Bandara Jeddah maupun Madinah, loading bagasi jemaah, dan masalah operasional," katanya.
Lanjutnya, terkait perjanjian kontrak dengan penyelenggara transportasi Jemaah Haji di Arab Saudi, Sugihardjo berharap ke depan Kementerian Agama dapat melakukan kontrak kerja multiyears atau jangka panjang. Dengan kotrak multiyears ini maka dapat menguntungkan pemerintah Indonesia untuk dapat memilih angkutan bus yang sesuai standar demi kenyamanan calon Jemaah Haji.
“Usia bus, Kemenhub mengikuti aturan Kemenag, mohon dukungan untuk adanya kontrak multiyears atau jangka panjang sehingga kita bisa memilih (bus),” ujarnya
Selama penyelenggaraan angkutan haji, Kemenhub melakukan pengawasan terhadap kelayakan setiap pesawat udara yang digunakan baik terhadap pesawat maskapai Garuda Indonesia maupun pesawat maskapai Saudi Arabian.
Kedepan Komisi VIII DPR RI meminta Kemenhub untuk meningkatkan ketepatan waktu/OTP maskapai penerbangan terutama pada fase pemulangan calon Jemaah Haji. Selain itu Kemenhub juga diminta untuk meningkatkan kerjasama dengan pemerintah Arab Saudi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan transportasi darat termasuk melakukan inspeksi kelayakan dan kelengkapan kendaraan termasuk meningkatkan pelayanan penerbangan kepada calon Jemaah Haji.
Baca Juga: ASDP Angkut 3,13 Juta Penumpang Saat Natal dan Tahun Baru 2017
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu