Suara.com - Kedatangan Maverick Vinales menggantikan posisi Jorge Lorenzo di Yamaha rupanya turut menyita perhatian Romano Fenati. Fenati merupakan mantan pebalap Moto3 yang didepak Valentino Rossi dari timnya di Moto3, Sky Racing Team VR46, musim lalu.
Dalam hal ini, Fenati mengatakan, dirinya melihat Vinales punya potensi besar mengalahkan Rossi pada balapan MotoGP 2017. Pebalap berusia 20 tahun itu menegaskan, dia menjagokan Vinales bukan karena masih memendam 'sakit hati' dengan pemecatan yang dilakukan Rossi.
Fenati berkilah, Vinales pebalap yang memiliki talenta besar. Ditambah lagi dengan faktor usia yang jauh lebih muda; Vinales 22 tahun, Rossi 37 tahun.
"Saya menjagokan Maverick Vinales. Menurut saya, dia pebalap yang sangat kuat dan bersama Yamaha dia akan langsung terasa efeknya. Dia akan buat kejutan di tahun 2017," kata Fenati.
"Valentino akan mendapat tekanan luar biasa dengan kehadirannya di tim dan itulah kenapa saya tidak menempatkannya sebagai favorit. Sekalipun dia tampil baik," lanjutnya.
Fenati dipecat dari tim Sky Racing Team VR46 setelah melakukan tindakan kekerasan kepada salah satu mekaniknya, Pietro Caprara. Atas insiden itu, piha Sky Racing Team VR46 memberhentikannya setelah tiga musim bersama, terhitung mulai Grand Prix Austria, 14 Agustus 2016.
Atas kejadian itu, pebalap Italia ini mengaku telah melupakannya. Kini dia tengah membuka lembaran baru menghadapi kompetisi Moto3 musim ini bersama tim barunya, Ongetta-Rivacold, yang disokong mesin Honda NSF250RW.
"Setelah melewati krisis, senang rasanya bisa kembali tunggangi motor. Saya menjadikan pengalaman itu sebagai sesuatu yang positif. Kejadian seperti itu kadang memang bisa terjadi, mungkin sudah nasib. Tapi, kadang ketika pintu tertutup, maka akan ada pintu yang terbuka," ujar Fenati.
"Dengan tim lama saya, Sky, tidak ada catatan buruk, tapi saya mempunyai catatan dengan kenangan bersama (Andrea) Migno, mantan tandem saya, dan mantan kepala kru saya, Pietro Caprara. Saya selalu berpikir, paling penting dalam balapan adalah rasa hormat, bahkan dengan musuh sekalipun. Itu menjadi situasi yang menyakitkan, tapi saya tak lagi memikirkannya," tambah pebalap asal Ascoli, Italia ini. (Sportal)
Baca Juga: Sempat Terkatung-katung, Eks Rekan Setim Rio Ini Gabung ke Sauber
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi