Suara.com - Kebakaran di Pasar Senen, Jakarta Pusat, berimbas pada operasional bus Transjakarta. Si jago merah yang ganas itu berkobar sejak Kamis (19/1/2017) pukul 4.40 WIB pagi.
Kepala Humas PT. Transjakarta Prasetia Budi menerangkan bus Transjakarta dengan rute Ancol - Kampung Melayu di Koridor 5 tidak melewati Halte Sentral Senen. Sementara untuk rute sebaliknya yaitu Kampung Melayu-Ancol, bus masih bisa melintas.
Sementara untuk rute Senen - Lebak Bulus, bus untuk sementara tidak bisa melintasi Halte Gambir, Istiqlal, dan Lapangan Banteng.
"Yang Senen - Lebak Bulus perpendekan rute. Cuma tidak melintasi Gambir, Istiqlal dan Lapangan Banteng karena sedang ada proses pemadaman oleh damkar," kata Budi kepada wartawan.
"TL (trafik light) Tugu Tani belok kanan Halte Kwitang, TL senen belok Kanan-putar sebelum Halte Palputih halte Sentral Senen," Budi menambahkan.
Hingga pukul 10.00 WIB, petugas pemadam kebakaran belum berhasil memadamkan api yang terus membakar hampir seluruh ruangan di Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pemadam Kebakaran Pemprov DKI Jakarta, hingga saat ini sudah ada 56 mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan.
"Kalo bicara air, 1 unit ada 4 ribu liter, ada 6 ribu liter, ada juga 8 ribu liter. Unit yang dikerahkan sudah 56 unit," kata Kepala Bidang Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Pemprov DKI Jakarta, Madani.
Sebelumnya, Kepala Polres Jakarta Pusat Kombes Pol Dwiyono mengatakan, setidaknya terdapat 500 kios di Blok III dan Blok I Pasar Senen yang terbakar.
Baca Juga: Hindari Jalan Raya Kawasan Senen karena Macet Parah
"Dari laporan sementara 500 kios terbakar. Memang ada kesulitan pemadaman, karena api merambat di lantai III atau bagian atas," kata Dwiyono pagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional