Laskar FPI demo di depan Polda Metro Jaya [suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Laskar Front Pembela Islam dan sejumlah ormas di bawah naungan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI saat ini tengah aksi di depan Polda Metro Jaya untuk mengawal pemeriksaan terhadap Habib Rizieq Shihab.
Sambil menunggu Rizieq selesai diperiksa, koordinator aksi terus menerus berorasi dari atas mobil komando.
"Kalau Habib Rizieq tidak ke luar, apakah kalian siap berjihad? Apakah kalian siap bertahan? Takbir," kata orator.
"Siap. Allahu Akbar."
Massa memenuhi jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman, arah Blok M.
Aksi tersebut mendapatkan penjagaan ketat dari aparat kepolisian dan tentara.
Beberapa waktu yang lalu, pemeriksaan terhadap Rizieq dihentikan untuk memberikan kesempatan untuk salat dan istirahat.
Selanjutnya, pemeriksaan kembali dilanjutkan. Sudah ada belasan pertanyaan yang disampaikan penyidik. Dalam pemeriksaan, juga diperlihatkan video berisi ceramah Rizieq ketika menyebut logo palu arit di mata uang rupiah.
Komedian Kiwil ikut serta dalam demonstrasi. Kiwil membela Rizieq.
Polda Metro Jaya sudah menyiapkan pasukan untuk mengamankan aksi hari ini. Polisi mengamankannya dengan ketat agar tak terjadi keributan.
"Kalau Habib Rizieq tidak ke luar, apakah kalian siap berjihad? Apakah kalian siap bertahan? Takbir," kata orator.
"Siap. Allahu Akbar."
Massa memenuhi jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman, arah Blok M.
Aksi tersebut mendapatkan penjagaan ketat dari aparat kepolisian dan tentara.
Beberapa waktu yang lalu, pemeriksaan terhadap Rizieq dihentikan untuk memberikan kesempatan untuk salat dan istirahat.
Selanjutnya, pemeriksaan kembali dilanjutkan. Sudah ada belasan pertanyaan yang disampaikan penyidik. Dalam pemeriksaan, juga diperlihatkan video berisi ceramah Rizieq ketika menyebut logo palu arit di mata uang rupiah.
Komedian Kiwil ikut serta dalam demonstrasi. Kiwil membela Rizieq.
Polda Metro Jaya sudah menyiapkan pasukan untuk mengamankan aksi hari ini. Polisi mengamankannya dengan ketat agar tak terjadi keributan.
Komentar
Berita Terkait
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting