Suara.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Oesman Sapta Odang, menyarankan agar pemerintah segera membentuk sebuah lembaga Rembuk Nasional, guna menyelesaikan konflik horizontal di masyarakat. Hal ini menyusul maraknya konflik secara nasional di masyarakat yang terjadi belakangan ini.
"Jadi, harus ada satu lembaga rembuk nasional. Nanti segera saja (dibentuk). Nanti isinya tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai unsur agama, ideologi dan lainnya," kata Oesman kepada wartawan, seusai rapat konsultasi pemerintah dengan MPR, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Menurut Oesman, jika terjadi sebuah konflik, nantinya akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat melalui lembaga rembuk nasional tersebut.
"Jika ada masalah, para tokoh nasional itu bisa cepat menelepon untuk menyelesaikan. Kalau saya yang menelepon, orang bilang jangan-jangan ada kepentingan. Kalau mereka kan, para tokoh nasional ini sudah tua, jadi pikirannya itu bukan untuk berkelahi, tapi damai dunia akhirat. Itu lebih baik," ujar dia.
Dengan adanya lembaga itu, kata Oesman, maka apabila ada pertikaian di masyarakat, bisa segera diselesaikan secara masyarawah dan mufakat, tanpa melalui proses hukum.
"Jadi tidak perlu saling melapor. Dihilangkanlah saling melapor itu, supaya bisa diselesaikan secara musyawarah dan mufakat," tutur dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana