Calon Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didampingi calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan juru bicara Ruhut Sitompul di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (16/11). [suara.com/Oke Atmaja]
Sebuah pesan berantai tentang pasangan nomor 2 dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta, menyebar di kalangan wartawan. Isinya, Basuki Tjahaja Purnama terlibat pertengkaran dengan Djarot Saiful Hidayat. Perselisihan itu dipicu perbedaan pendapat tentang dana kampanye.
Tim Pemenangan pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki-Djarot, David Rahardja, meyatakan bahwa pesan berantai yang menyatakan bahwa Ahok memukul Djarot dengan gelas dan tempat tisu tentang dana kampanye merupakan sebuah fitnah yang keji dan hoax murahan.
"Kita terlalu kuat untuk dibendung. Jadi pihak lawan selalu mencari cara untuk menjatuhkan elektabilitas Ahok Djarot yaitu dengan membuat isu fitnah yang sangat keji dan murahan. Pasangan Ahok-Djarot sangat solid, kami fokus bekerja untuk masyarakat Jakarta," ujar David yang juga Koordinator Harian Rumah Lembang saat dikonfirmasi awak media, Rabu (25/1/2017).
David menambahkan bahwa pasangan Ahok-Djarot sangatlah harmonis dan pada Rabu (25/1/2017) malam, juga bersama berkunjung ke rumah Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie. Ia berharap bahwa pilkada DKI bukan diisi dengan hoax melainkan sebuah ajang adu program kerja dan visi misi paslon masing-masing.
"Mari kita jauhkan dengan berita miring, hoax, fitnah, dan lainnya. Kita fokus bicarakan bagaimana visi Jakarta 5 tahun ke depan. Jika yang kita konsen adalah program maka pilkada DKI juga akan lebih baik, lebih dewasa dan positif," ujar Fungsionaris Taruna Merah Putih itu.
David menyindir haters paslon Ahok-Djarot yang memang sengaja menyebarkan berita fitnah untuk menjatuhkan elektabilitas karena survei yang terus memimpin.
"Sampai sekarang beberapa survei terakhir kami yang terus memimpin. Ini mungkin yang menjadi kepanikan dari tim lain dan ingin menjatuhkan pasangan Ahok-Djarot," tutup David.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu