Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan penyidik sedang menelusuri sejumlah akun media sosial yang mengunggah foto-foto bendera Merah Putih yang ditulisi logo band Slank, Metallica, dan Oi (fans Iwan Fals).
Pelacakan pencoretan Sang Saka dilakukan menyusul penetapan Nurul Fahmi sebagai tersangka. Nurul merupakan orang yang menulisi Merah Putih dengan huruf Arab.
"Kita telusuri, kemudian yang upload siapa, apakah itu asli atau tidak atau sudah diedit kan harus kita telusuri," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (27/1/2017).
Argo mengatakan mengusut kasus dugaan penghinaan terhadap lambang negara di media sosial membutuhkan waktu. Bukan soal menemukannya, tetapi memastikannya apakah asli atau hasil editan.
"Ya semuanya kita akan cek toh kalau misalnya itu editan semua bagaimana? Kalau sudah dihapus bagaimana? Kita kan perlu waktu," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon mengkritisi sikap aparat penegak hukum terkait penetapan Nurul sebagai tersangka dugaan penghinaan lambang negara. Menurutnya polisi juga harus memberikan rasa keadilan kepada masyarakat terkait adanya pencoretan bendera merah putih yang lainnya di medsos.
"Jadi saya kira perasaan keadilan inilah yang harus ditegakkan oleh aparat penegak hukum. Jangan sampai ada perasaan bahwa hukum itu hanya tajam kepada lawan, dan tumpul kepada kawan," kata Fadli.
Fadli menyontohkan kasus bendera Merah Putih yang ditulisi huruf Arab. Polisi langsung menangkap dan menetapkan Nurul menjadi tersangka. Namun, polisi tidak memproses kasus bendera Merah Putih yang ditulisi Metallica atau bendera Merah Putih yang ditulisi Bebaskan Ahok. Bahkan, ada warga yang menginjak-injak atau membakar bendera, tetapi tidak ditindak tegas.
"Ini kan sangat bahaya," kata Fadli Zon.
Pelacakan pencoretan Sang Saka dilakukan menyusul penetapan Nurul Fahmi sebagai tersangka. Nurul merupakan orang yang menulisi Merah Putih dengan huruf Arab.
"Kita telusuri, kemudian yang upload siapa, apakah itu asli atau tidak atau sudah diedit kan harus kita telusuri," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (27/1/2017).
Argo mengatakan mengusut kasus dugaan penghinaan terhadap lambang negara di media sosial membutuhkan waktu. Bukan soal menemukannya, tetapi memastikannya apakah asli atau hasil editan.
"Ya semuanya kita akan cek toh kalau misalnya itu editan semua bagaimana? Kalau sudah dihapus bagaimana? Kita kan perlu waktu," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon mengkritisi sikap aparat penegak hukum terkait penetapan Nurul sebagai tersangka dugaan penghinaan lambang negara. Menurutnya polisi juga harus memberikan rasa keadilan kepada masyarakat terkait adanya pencoretan bendera merah putih yang lainnya di medsos.
"Jadi saya kira perasaan keadilan inilah yang harus ditegakkan oleh aparat penegak hukum. Jangan sampai ada perasaan bahwa hukum itu hanya tajam kepada lawan, dan tumpul kepada kawan," kata Fadli.
Fadli menyontohkan kasus bendera Merah Putih yang ditulisi huruf Arab. Polisi langsung menangkap dan menetapkan Nurul menjadi tersangka. Namun, polisi tidak memproses kasus bendera Merah Putih yang ditulisi Metallica atau bendera Merah Putih yang ditulisi Bebaskan Ahok. Bahkan, ada warga yang menginjak-injak atau membakar bendera, tetapi tidak ditindak tegas.
"Ini kan sangat bahaya," kata Fadli Zon.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?
-
Tatang Yuliono, Bangun Koperasi Merah Putih dengan Sistem Top Down
-
Kasus Suap MA, Pengusaha Menas Erwin Djohansyah Ditahan KPK
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi