Suara.com -
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan awal beberapa bulan yang lalu diingatkan agar berhati-hati karena ada penyadapan telepon. Pernyataan Yudhoyono menyusul adanya pengakuan pengacara terdakwa perkara dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki bukti adanya percakapan telepon antara Yudhoyono dan Ketua MUI Ma'ruf Amin.
"Saya dengar pada awal September, setelah kembali dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, disuruh hati-hati. Saya diberi info bahwa 'telepon bapak dan anggota tim lain disadap,'" kata Yudhoyono dalam konferensi pers di Wisma Proklamasi 41, Jakarta Pusat, sore ini.
Yudhoyono menambahkan sebulan yang lalu sahabatnya menyampaikan bahwa dia takut menerima telepon Yudhoyono karena kekhawatiran disadap.
"Satu bulan lalu, saya dapat telepon dari sahabat dekat saya, tidak berani terima telepon saya karena diingatkan oleh orang di lingkar kekuasaan, hati-hati telepon kalian disadap. Lalu kalau sekarang ini komunikasi lewat utusan atau catatan," katanya.
"Saya belum tahu salah saya, disadap," Yudhoyono menambahkan.
Yudhoyono mengingatkan dirinya sebagai mantan presiden mendapatkan pengamanan paspampres.
"Baik orangnya, obyeknya, kegiatannya, dan kerahasiaan pembicaraannya," katanya.
"Jadi menurut saya, antara yakin dan tidak yakin, apa iya saya disadap," kata dia.
Isu penyadapan berawal dari pertanyaan pengacara Ahok, Humprey Djemat, kepada Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin di persidangan kedelapan perkara Ahok. Dia menanyakan apakah sebelum pertemuan dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Ma'ruf ditelepon Yudhoyono untuk meminta mengatur pertemuan dan segera mengeluarkan pendapat dan sikap keagamaan atas pernyataan Ahok ketika mengutip surat Al Maidah ayat 51.
"Apakah pada hari Kamisnya (6/10/2017), sebelum bertemu paslon Jumat, ada telepon dari Pak SBY jam 10.16 WIB yang menyatakan, pertama mohon diatur pertemuan dengan Agus dan Sylvi bisa diterima di kantor PBNU, kedua minta segera dikeluarkan fatwa penistaan agama?" kata Humprey.
Ma'ruf membantah ditelepon Yudhoyono. Pengacara Ahok mengaku memiliki buktinya.
"Tidak ada (permintaan SBY kepada MUI)," kata Ma'ruf.
Berita Terkait
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Tak Terduga! SBY Spontan Hentikan Mobil dan Melukis di Pinggir Jalan Wonogiri
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Diundang Presiden, Giovanni van Bronckhorst Batal ke Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir