Suara.com - Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri di Batam terus mengupayakan proses identifikasi 14 jenazah korban kapal calon TKI yang tenggelam di Johor Malaysia pada 23 Januari 2017.
"Tim sedang berupaya mengidentifikasi. Masih ada 14 dari 20 jenazah yang belum teridentifikasi," kata Wakapolda Kepri Brigjen Pol Didi Haryono di RS Bhayangkara Polda Kepri, Batam, Rabu (1/2/2017).
Ke-14 jenazah yang belum teridentifikasi tersebut sudah ditemukan sejak 27 Januari di perairan Bintan dan Batam oleh masyarakat, Polri, TNI, yang melakukan penyisiran.
"Terakhir satu jenazah ditemukan di perairan Galang, Kota Batam, Selasa kemarin oleh masyarakat," kata dia.
Polda Kepri mengimbau agar pihak yang merasa anggota keluarganya turut dalam kapal yang kecelakaan tersebut agar melapor ke kepolisian untuk diambil datanya sebagai pembanding dalam proses identifikasi.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan tim di RS Mersing Johor untuk pertukaran data Ante Mortem yang masuk. Karena bisa jadi jenazah di Batam, namun data ante mortemnya di Johor atau sebaliknya," kata Didi.
Hingga saat ini, sebanyak 53 korban kecelakaan tersebut sudah ditemukan. Sebanyak 33 ditemukan di Johor Malaysia dengan rincian 25 meninggal dan delapan hidup. Tidak ada data penumpang, karena kapal tersebut mengirimkan TKI ilegal, sehingga sulit memastikan jumlah korban secara total.
Sementara di wilayah perairan Bintan dan Batam sudah ditemukan 20 korban mulai 27 Januari seluruhnya sudah dalam kondisi meninggal.
Enam jenzah di RS Bhayangkara Polda Kepri sudah teridentifikasi, sementara sembilan jenazah di Johor juga sudah teridentifikasi. Tiga jenzah di RS Bhayangkara sudah dikirim pada pihak keluarga.
Seperti diketahui pada 23 Januari 2017 Pukul 9.17 waktu setempat telah terjadi kecelakaan perah pembawa calon TKI (panjang lebih kurang 18 kaki) di Tanjung Rhu, Mersing, Johor. Sejumlah jenazah dan korban selamat ditemukan di Johor.
Banyaknya korban ditemukan di Batam dan Bintan diduga karena saat ini memasuki musim angin utara sehingga jenzah terbawa arus hingga ke Kepri. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen