Juru Bicara Presiden, Johan Budi SP mengatakan bahwa kedatangan Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan menemui Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin bukan sebagai utusan Presiden Joko Widodo atau mewakili pemerintah. Luhut dayang menemui Ma'ruf Amin bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddhy Lhaksmana di kediaman ketua Rois Am Nahdatul Ulama tersebut di Koja, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017) malam.
"Bukan, bukan. Presiden kan sudah ngomong, itu inisiatif Pak Luhut. Pak Luhut juga cerita ke saya sendiri dengan clear bahwa Pak Luhut secara pribadi kenal dengan Pak KH Ma'ruf Amin," kata Johan saat dikonfirmasi, Jumat (3/2/2017).
Menurut dia, kedatangan Luhut menemui Ma'ruf Amin dikediamannya ditengah situasi polemik perkara penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas nama pribadi, bukan sebagai Menteri kabinet Jokowi. Saat ditanya kenapa tidak Menteri yang terkait menemui Ma'ruf, misalnya Menko Polhukam Wiranto, sebab Luhut Menko Maritim yang tidak memiliki kapasitas dalam persoalan tersebut? Johan menyatakan bahwa pemerintah tidak ada kaitannya dengan permasalahan itu.
"Ini urusan Ahok, nggak ada urusannya dengan pemerintah. Tidak ada urusannya dengan presiden," ujar dia.
Dia mengimbau, agar semua pihak tidak perlu bersepsi dan berspekulasi mengenai pertemuan Luhut dengan Ma'ruf Amin.
"Jadi tidak perlu dipersepsikan terlalu lebar," tutur dia.
Johan menilai Luhut yang menjabat sebagai Menteri tidak masalah bertemu dengan tokoh manapun, termasuk Ma'ruf Amin secara pribadi.
"Emang nggak boleh bertemu pribadi?" kata Johan.
Johan menambahkan, pertemuan Luhut bersama Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya dengan Ma'ruf Amin hanya berlangsung singkat. Namun Johan tidak menjelaskan apa yang mereka bicarakan dalam pertemuan itu.
Baca Juga: Istana Meragukan Klaim SBY yang Merasa Disadap
"Pak Luhut bilang ke saya kalau pertemuan dengan KH Ma'ruf Amin itu hanya sebentar, say hallo saja, salaman, masuk ke rumahnya terus ngobrol. Bahkan. Pak Ma'ruf sempat kaget, kok ada pak Luhut, dia bilang begitu," kata mantan Juru Bicara KPK ini.
Sebelumnya dalam persidangan perkara dugaan penistaan agama pada Selasa (31/1) lalu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai terdakwa menyatakan akan memproses Ma'ruf secara hukum karena dinilai berbohong dalam memberikan kesaksian di pengadilan. Ahok menduga Ma'ruf memihak pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI nomor urut 1, yakni Agus-Sylvi.
Ahok menilai Kesaksian Ma'ruf memberatkan dirinya. Tim kuasa hukum Ahok pun juga mencecar Ma'ruf tentang hubungannya dengan Ketua Umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Ma'ruf dianggap menyembunyikan latar belakangnya yang pernah menjabat Dewan Pertimbangan Presiden di era SBY.
Namun belakangan Ahok meminta maaf kepada Ma'ruf Amin. Ahok menyatakan tidak akan melaporkan Ma'ruf ke Polisi atas kesaksiannya di persidangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!
-
Kader PSI Dian Sandi Bela Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji: Dia Korban, Bukan Pelaku
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
-
Drama Copot Kepsek Viral, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf: Anak Bawa Mobil Itu Hoaks
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!