Suara.com - Pengacara Firza Husein, Azis Januar mengklaim kliennya diintimidasi dari penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus penyebaran video, chat sex dan foto-foto tak senonoh di media sosial. Firza disuruh mengakui apabila konten berbau pornografi yang menjadi viral di dunia maya adalah dirinya.
"Yang bersangkutan (Firza) disuruh mengakui ditekan, disuruh mengakui tentang berita-berita yang menjadi viral itu. Padahal itu berita tidak pernah ada," kata Azis saat dihubungi suara.com, Jumat (3/1/2017).
Menurut Azis, padahal pemeriksaan yang dilakukan di Mako Brimob, Kepala Dua, Depok itu berkaitan dengan kasua dugaan pemufakatan makar yang menjerat Firza sebagai tersangka.
"Kita keberatan, karena ini kan soal makar," kata dia.
Dia sendiri juga heran dengan pertanyaan penyidik yang mengkait-kaitkan dengan kasus penyebaran video chat sex yang juga dituduhkan terhadap pimpinan FPI Rizieq Shihab. Dari puluhan pertanyaan, kata dia penyidik juga menanyakan hubungan Rizieq dan adanya percakapan melalui pesan elektronik.
"Iya kita pertanyakan dong, ini motifnya apa. Kalau makar kok dari 20 pertanyaan, 9 pertanyaannya itu berkaitan dengan HRS (Habib Rizieq Shihab), terkait berita di viral, terkait dengan handphone, komunikasi dengan HRS. Ini nggak ada hubungannya kan. (Tapi) terus ada intimidasi dan tekanan dari pihak kepolisian untuk mengaku video di viral itu atau diproses," kata Firza.
Firza sendiri telah ditahan di Mako Brimob usai dijemput paksa di rumahnya di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (31/1/2017) lalu.
Kata Azis, penahanan dilakukan atas kewenangan penyidik.
"Itu cuma kewenangan penyidik aja. Itu inisasi polisi. Alasannya itu," katanya.
Baca Juga: Seperti Inilah Kondisi Kediaman Firza Husein Semasa Kecil
Firza, kata dia ditempatkan di ruangan tahanan khusus dan dipisahkan dengan tahanan lainnya.
"Terpisah, sendiri. Karena memang tidak ada tahanan lain juga," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Detik-Detik Geng Motor Bersenpi Serang Warkop di Tanah Abang, Tembak Pemilik dan Karyawan
-
Api Mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba, 4 Mobil Dinas Jadi Arang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Mendagri: Inspektorat Daerah Harus Kawal Program Prioritas dan TKD
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP
-
Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang
-
Sempat Mengigau, Kronologi Tabrakan di Udara Tewaskan Praka Zaenal Mutaqim Jelang HUT TNI
-
Belajar dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPR Desak Evaluasi Nasional Bangunan Pesantren Tua