Suara.com - Gereja Katolik Filipina mengecam pemberantasan narkotika oleh Presiden Rodrigo Duterte karena dapat menciptakan teror di kalangan keluarga miskin, kata pesan dalam kebaktian pada Sabtu (4/2/2017).
Pesan tersebut akan disampaikan lagi kepada jemaat di seluruh pelosok negara itu pada misa Minggu (5/2).
Dalam kecaman bernada keras atas penindakan terhadap pengedar dan pemakai narkotika itu, Konferensi Keuskupan Katolik Filipina menyatakan bahwa membunuh orang bukan jawaban atas perdagangan gelap obat dan mengganggu. Namun, pemerintah tidak memedulikan pertumpahan darah atau bahkan malah menyetujuinya.
"Penyebab terbesarnya adalah ketidakpedulian. Hal itu diyakini sebagai kewajaran dan bahkan buruk, sesuatu yang menurut mereka perlu dikerjakan," kata keusukupan dalam surat pastoral, yang salinannya didapat Reuters, seperti dilansir Antara.
"Penyebab lain adalah teror di beberapa tempat masyarakat miskin. Beberapa yang tewas bukan karena narkotika. Mereka yang tewas itu tidak terhitung," katanya.
Lebih dari 7.600 orang tewas sejak Duterte melancarkan kampanye antinarkoba pada tujuh bulan yang lalu. Lebih dari 2.500 dikatakan polisi tewas dalam baku tembak selama penggerebekan dan operasi tegas.
Baik pemerintah maupun polisi secara tegas menyangkal terjadinya pembunuhan di luar jalur hukum.
Kantor kepresidenan belum memberikan komentar atas surat keuskupan itu.
Saat mengawali misa pada Sabtu sore, beberapa pastor membacakan surat yang ditandatangani oleh keuskupan di negara dengan penduduk Katolik terbesar di Asia itu.
Baca Juga: Duterte Sebut Filipina Kemungkinan Darurat Militer
Surat itu tidak menyebutkan nama Duterte, namun mendesak politikus terpilih melayani masyarakat umum dengan baik dan bukan kepentingan mereka serta menyerukan penanganan terhadap sejumlah polisi nakan dan hakim korup.
Hampir 80 persen dari 100 juta jiwa penduduk Filipina beragama Katolik dan tidak seperti di banyak negara lain yang persoalan keyakinan sudah mulai memudar, mayoritas rakyat negara itu masih menjalani kewajiban agamanya dengan antusias.
Dalam wawancara dengan Reuters pada tahun lalu, lebih dari puluhan pendeta menyatakan bahwa mereka belum memastikan bagaimana melawan pembunuhan yang mendapatkan dukungan masyarakat terhadap kampanye Duterte itu.
Beberapa di antara mereka menyatakan bahwa menentang Duterte akan menghadapi bahaya. Duterte juga mengutuk Paus karena menyebabkan lalu lintas macet saat kunjungannya pada 2015 kunjungannya dan baru-baru pekan ini menyampaikan keterusterangannya terkait pastor yang dia dituduh memiliki istri, terlibat dalam tindakan homoseksual, menyalahgunakan dana negara dan menganiaya anak-anak.
Terkait tuduhan bahwa banyak pedagang narkoba dan pengguna telah menjadi korban pembunuhan ekstrayudisial itu, uskup mengatakan "setiap orang memiliki hak agar dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah", dan hukum harus ditaati.
"Kami juga harus mengutamakan reformasi terhadap polisi nakal dan hakim korup," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta