Suara.com - Partai Demokrat (PD) tampaknya tak menanggapi serius tudingan Tim Penasihat Hukum Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, terkait rumor penyadapan saluran telepon Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Tanggapan seperti itu dilontarkan Wakil Ketua Umum PD, Nurhayati Ali Assegaf sebagai balasan pernyataan Rolas Sitinjak, anggota tim pengacara Ahok.
Rolas menuduh isu penyadapan saluran komunikasi SBY dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma’ruf Amin, sengaja “digoreng” atau digulirkan untuk menjegal kliennya yang mengikuti Pilkada DKI Jakarta sebagai calon petahana.
"Kami ‘menggoreng’ isu itu? Saya mau bertanya, siapa yang ‘goreng menggoreng’? Rakyat juga tahu. Kok istilahnya goreng menggoreng? Goreng apa? Goreng pisang?" kata Nurhayati sembari tertawa, Selasa (7/2/2017).
Ia menilai, tudingan seperti itu justru sengaja dilakukan kubu Ahok yang menjadi terdakwa kasus penodaan agama. Tujuannya, untuk memutarbalikkan fakta demi menguntungkan Ahok.
Sebaliknya, Nurhayati menantang kubu Ahok untuk membeberkan sumber transkrip pembicaraan SBY-Ma’ruf Amin. Sebab, dalam persidangan, Selasa (31/1/2017), kubu Ahok mengatakan memiliki dokumen pembicaraan kedua tokoh itu.
"Mereka mendapat transkrip dari mana? Kasih tahu saja, dari mana transkrip itu, apa Tuhan?" tukas Nurhayati.
Sebelumnya, ketika ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (6/2/2017) malam, Rolas membantah pihaknya memunyai transkrip pembicaraan SBY-Ma’ruf.
"Kalau ada yang menyatakan pengacara Ahok memunyai transkrip percakapan, punya rekaman, mengetahui isi pembicaraan, semua itu bohong. Kami katakan semua bohong, itu ‘gorengan’ politik saja," kata Rolas di Polda Metro Jaya, Senin (6/2/2017) malam.
Baca Juga: Orator Demo Anti Ahok Serukan Demo 11 Februari
Rolas menegaskan tidak segan-segan melaporkan setiap pihak yang menuduh tim penasihat hukum Ahok melakukan penyadapan saluran telekomunikasi kepada aparat kepolisian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah