Suara.com - Jaksa di Peru mengajukan penangkapan mantan presiden Alejandro Toledo, atas tuduhan penerimaan suap senilai 20 juta dolar AS atau sekitar Rp266 miliaran. Suap tersebut diterimanya dari skandal perusahaan konstruksi Brasil Odebrecht.
Hakim kini memiliki 48 jam untuk memutuskan apakah akan mengabulkan permintaan memasukkan Toledo ke penjara selama 18 bulan sebagai "tahanan preventif". Jaksa menuntut Toledo atas tuduhan pencucian uang.
Toledo, Presiden Peru untuk periode 2001 sampai tahun 2006, menduduki jabatan dengan janji membersihkan politik kotor setelah satu dekade di bawah kepemimpinan mantan Presiden Alberto Fujimori, yang saat ini di penjara karena korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Kasus dugaan penerimaan suap terhadap dirinya menyebabkan guncangan di Peru, sejak laporan tersebut muncul di awal bulan ini. Dirinya dituduh mengambil suap dengan nilai besar untuk memastikan Odebrecht memenangkan kontrak jalan raya yang menghubungkan Brazil dan Peru.
Penyidik menggerebek rumah Toledo di Lima pada Sabtu, (5/2/2017) mengangkut berbagai dokumen yang dibutuhkan. Mantan presiden tersebut, saat ini diyakini berada di Paris.
Tuduhan muncul dari skandal raksasa di Brasil yang melibatkan perusahaan minyak negara, Petrobras, diduga terjadi penipuan miliaran dolar selama satu dekade akibat aksi korupsi oleh eksekutif, politisi dan kontraktor, termasuk Odebrecht.
Mantan pimpinan Odebrecht di Peru, Jorge Barata, mengaku perusahaan memberi suap pada pemerintah Toledo senilai 20 juta dolar AS untuk proyek jalan tol. Menurutnya, perantara aksi penyuapan suap itu adalah Kepala Keamanan Pemerintahan Toledo.
Uang itu diduga disimpan di rekening milik seorang pengusaha Peru-Israel, Josef Maiman, seorang teman dari Toledo.
Penyidik telah melacak 11 juta dolar AS atau kisaran Rp146 miliaran ke rekening Maiman, yang disimpan antara tahun 2005 dan 2008. Mereka menuduh, uang itu kemudian disimpan pada bisnis lepas pantai dibuat oleh Maiman dan ibu mertua Toledo.
Baca Juga: Canda Jokowi Usai Kalah Main Futsal: Kami Menang
Sementara itu, semua tuduhan ini dibantah Toledo. [AFP]
Berita Terkait
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Saling Berbalas Jasa, Prabowo dan Presiden Peru Perkuat Persahabatan dengan Tanda Kehormatan
-
Lebih dari Diplomasi: Momen Manis Presiden Peru Tebar 'Love Sign' di Istana, Prabowo Senyum
-
Diajak Kunjungi Indonesia, Ucapan Prabowo Bujuk Presiden Peru Dina Boluarte
-
Lanjut Kunker ke Peru, Presiden Prabowo dan Presiden Dina Boluarte Gelar Pertemuan Tete-a-Tete
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029
-
Respons Ajakan Taubatan Nasuha Cak Imin, Politisi Golkar: Tak Pantas Bercanda di Tengah Duka
-
Wamendagri Bima Tinjau Lokasi Banjir di Solok, Pastikan Pendataan Akurat dan Pemulihan Cepat
-
MoU Menteri Mukhtarudin dengan Tiga Gubernur: Realisasikan Program Quick Win Presiden Prabowo
-
KPK 'Kuliti' Harta Ridwan Kamil, Dikejar Soal Dana Gelap BJB hingga Mercy BJ Habibie
-
PBNU Sebut Tudingan TPPU Prematur, Ada Manuver Politik Jegal Gus Yahya?
-
Akses Masih Terputus, Pemerintah Fokus Buka Jalur ke Wilayah Terisolir di Aceh dan Sumut
-
Update Basarnas 2 Desember: 583 Orang Meninggal dan 553 Hilang dalam Bencana Sumatera
-
Ditangkap di Kamboja, Dewi Astutik Ternyata Pengendali Jaringan Fredy Pratama di Golden Triangle!
-
Gus Yahya Tolak Ultimatum Syuriyah PBNU, Tegaskan Tetap Jalankan Amanat Muktamar