Suara.com - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku sejak akhir 2015 diharapkan mampu mengatasi berbagai masalah di bidang ekonomi antarnegara ASEAN.
Salah satu sektor tenaga kerja yang perlu diperkuat untuk mendulang manfaat sebesarÂbesarnya di era MEA adalah profesi dokter. Untuk menghadapi MEA, Indonesia diharapkan meningkatkan kompetensinya sehingga dapat menguasai pasar dalam negeri dan Internasional.
"Agar bisa bersaing dalam era MEA, tenaga kesehatan termasuk dokter harus melalui uji kompetensi. Ijazahnya bagaimana. Jadi, memang harus meningkatkan kompetensi agar sesuai dengan standarisasi internasional yang ditetapkan," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, drg Usman Sumantri, Msc, pada acara Diskusi Panel Dies Natalis FKUI ke-67 di Gedung FKUI, Rabu (8/2/2017).
Dengan adanya uji kompetensi, lanjut dia, semua fakultas kedokteran di Indonesia memiliki standar yang sama. Sehingga lulusan FK di pulau Jawa maupun Sumatera memiliki kompetensi yang sama dalam memberi pelayanan terhadap pasien.
Usman juga menekankan agar para dokter tak perlu takut bersaing di era MEA ini. Justru yang harus menjadi kekhawatiran pemerintah, jika dokter spesialis lulusan FK di Indonesia bekerja di luar negeri.
"Karena kita butuh sekali dokter spesialis. Apalagi di daerah kecil dan perbatasan itu dokter spesialis bisa saja nggak ada. Itu sebabnya juga kita tetapkan Wajib Kerja Dokter Spesialis sebagai salah satu mengantispasi MEA. Jadi dokter spesialis akan ditempatkan di seluruh Indonesia," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra