Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah memeriksa anggota pengacara Antasari Azhar, Masayu Donny Kertopati yang menjadi pihak pelapor SMS gelap terkait pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen.
"Yang pertama kegiatan sudah kita lakukan, kita sudah lakukan pemeriksaan saksi pelapor, kuasa hukumnya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (10/2/2017).
Kata dia, pemeriksaan yang dilakukan terhadap Masayu Donny merupakan pemanggilan kedua. Kasus SMS tersebut, kata Argo merupakan pelimpahan yang sebelumnya diterima Bareskrim Polri. Pelimpahan kasus ini tercantum dengan nomor B/3017/I8/2011.
"Itu laporannya ke mabes kemudian dilimpahkan ke Polda. Kemudian kita panggil enggak datang. Panggilan kedua baru datang baru kita periksa. Sudah diperiksa," kata Argo.
Namun demikian, Argo tidak menjelaskan materi pemeriksaan yang dilakukan terhadap Masayu Donny. Dia hanya menjelaskan langkah yang selanjutnya dilakukan adalah memanggil Antasari untuk diperiksa. Pemanggilan tersebut akan dilakukan pada pekan depan
"Dan selanjutnya minggu depan kita akan panggil Pak Antasari," kata dia
Pada Rabu (1/2/2017) lalu, Antasari dan adik Nasrudin, Andi Syamsuddin, bersama Boyamin mendatangi Polda Metro Jaya untuk menagih laporan Antasari. Dia meminta kepolisian agar menindaklanjuti laporannya soal SMS gelap tersebut.
Kasus pembunuhan Antasari membuat Antasari diberhentikan dari pimpinan KPK pada tahun 2009 atau di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: Sore Ini Polisi Umumkan Info Terbaru Kasus Antasari
Setelah mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo, Antasari kini lebih leluasa untuk berjuang membongkar kasusnya.
Antasari ingin mengungkap kasus tersebut karena dia merasa menjadi korban kriminalisasi.
Antasari berharap lewat pengungkapan siapa sesungguhnya pengirim SMS gelap yang mengatasnamkan Antasari, dapat mengarah ke otak pembunuh sesungguhnya. SMS tersebut dikirim sebelum Nasrudin tewas ditembak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta