Debat ketiga Pilkada DKI Jakarta kembali digelar oleh KPU DKI di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Selama masa kampanye, pasangan calon Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat berhasil mengumpulkan uang Rp60,1 miliar. Uang tersebut berasal dari dana pribadi, patungan warga atau perseorangan, pihak lain dan swasta.
Bendahara tim pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, mengklaim sumbangan Rp60,1 miliar tidak ada yang bersumber dari partai pengusung, seperti Nasdem, Hanura, Golkar, PDI Perjuangan dan PPP kubu Djan Faridz.
"Jadi nggak ada (yang dari parpol). Semua dari perseorangan dan badan untuk patungan," kata Charles saat menggelar konferensi pers di posko pemenangan Ahok - Djarot, jalan Borobudur, nomor 18, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/2/2017).
Sementara, Tim Humas Kampanye Rakyat Junita Kartikasari mengungkapkan, sumbangan awal sebesar Rp1 juta dan berasal dari Ahok - Djarot.
"Sumbangan dari Pak Ahok dan Djarot, masing-masing Rp500 ribu untuk kita buka account di BCA," ujar perempuan yang akrab disapa Nita itu.
Charles menjelaskan, selama hampir empat bulan masa kampanye, pihaknya telah mengeluarkan uang Rp53,6 milar dari total dana kampanye yang didapat Rp60,1 miliar.
Anggota komisi I DPR dari fraksi PDI Perjuangan ini menerangkan, pengeluaran dana terbesar yakni untuk keperluan pertemuan terbatas sebesar Rp9,2 miliar. Selanjutnya pertemuan tatap muka Rp7,3 miliar, pembuatan iklan di media massa Rp217 juta, penyebaran bahan kampanye kepada umum Rp24,5 miliar.
Kemudian, pembuatan desain alat peraga Rp223 miliar, rapat umum Rp5,3 miliar, ATK Rp6 juta, honor tenaga kerja Rp851 juta, keamanan Rp799 juta, transportasi Rp135 Juta operasional posko total Rp1,4 miliar, jasa konsultan Rp537 juta, pembelian peralatan Rp396 juta, dan lain-lain Rp695 juta. Sedangkan konser Gue2, menghabiskan dana sekitar Rp5,3 miliar.
Sisa dana kampanye, kata Charles, sebesar Rp 6,4 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp1,7 miliar dana masuk dari patungan warga tidak dapat digunakan karena tidak dilengkapi dengan formulir berisikan data identitas (E-KTP) dan NPWP.
Selanjutnya, tim sukses Ahok-Djarot akan melakukan konsultasi ke KPU DKI Jakarta terkait sisa uang tersebut, dan kemungkinan, kata Charles, akan dimasukan ke kas negara.
"Saldo per Februari ada Rp6,493 miliar. Yang belum lengkap formulirnya akan kita konsultasikan ke auditor," kata Charles.
Tag
Komentar
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
Terkini
-
Bukan Takdir, Konten Kerator Ini Bongkar Dugaan Kelalaian Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny
-
Makin Panas! Yai Mim Laporkan Pembakaran Sajadah, 7 Orang Terseret Termasuk RT dan RW
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Komisi IX DPR Gelar Rapat Tertutup Bareng Kemenaker Hari Ini, Bahas Apa?
-
Apa itu Etanol yang Mau Dicampurkan ke BBM oleh Pemerintah?
-
Sekolah Internasional NJIS Turut Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan USD 30 Ribu Via Kripto
-
Dicap Cacat Bawaan, Subhan Palal Penggugat Ijazah Bongkar 4 Unsur Gibran Melawan Hukum!
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Kembali Digelar, Kejagung Hadirkan Ahli Hukum dan Bawa Bukti Ini
-
KY 'Bedah' Vonis 1.631 Halaman Putusan Tom Lembong, Nasib Hakim di Ujung Tanduk?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 8 Oktober 2025: Waspada Hujan & Suhu Panas di Indonesia