Suara.com - Tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menggelar konferensi pers terkait laporan keungan penerimaan dan pengeluaran dana patungan Kampanye Rakyat. Dari dana yang didapat secara keseluruhan, pasangan Ahok-Djarot mengumpulkan Rp60,1 miliar.
"Ini dana kampanye yang kita dapatkan, dana patungan dari masyarakat, maupun pengeluarannya. Dan akan kami laporkan ke KPUD hari ini," ujar bendahara Ahok-Djarot, Charles Honoris di jalan Borobudur, nomor 18, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/2/2017).
Charles menjelaskan, dana tersebut didapat dari sekitar 12 ribu masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta yang berpartisipasi untuk calon petahana. Adapun rincian sumbangan kampanye paslon nomor dua sebagai berikut, sumbangan Ahok-Djarot Rp1 juta, sumbangan pihak lain atau perseorangan Rp42 miliar, sumbangan badan hukum swasta Rp15 miliar, sumbangan belum tertib KPU Rp1,7 miliar dan penerimaan bunga bank Rp22 juta.
"Seperti yang sudah kita sampaikan beberapa waktu lalu, kita sudah terima Rp60,1 miliar. Dan dari itu didapatkan dari empat sumbangan: perseorang Rp42 miliar, sumbangan pihak lain berbentuk badan swasta Rp15 miliar," kata Charles.
"Karena prinsip dan pesan dari Pak Ahok-Djarot untuk kerja bersih, transparan dan profesional," Charles menambahkan.
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, dari keseluruhan dana kampanye yang sudah dikeluarkan oleh tim pemenangan sekitar Rp53,6 miliar.
"Pengaluaran itu sampai hari ini sudah ada sekitar Rp53,6 miliar. Jadi ada sekitar Rp7 miliar yang belum digunakan," ujarnya.
Charles menerangkan, uang sisa Rp7 miliar di antaranya ada yang dari sumbangan warga namun tidak ada formulir. Jika dijumlahkan totalnya mencapai Rp1,7 miliar. Tim sukses rencanannya juga akan mengembalikan ke kas negara.
"Rp1,7 miliar nggak lengkap formulirmya, kita akan serahkan ke kas negara," kata dia.
Baca Juga: Kekerasan pada Jurnalis, FPI: Itu Ulah Provokator!
Sementara, staf bendahara Timses Basuki-Djarot, Michael Sianipar, menjelaskan, masyarakat yang menyumbang melalui setoran tunai ke Bank BCA, transaksi melalui mesin EDC (Gala Dinner dan Posko Rumah Lembang), dan interment-banking melalui website resml ahokdjarot.id.
"Sedangkan dari perseorangan ada 9910 perseorangan yang kami nyatakan sah. NPWP perseorangan yang sah. 2000-an orang form yang belum kembali. Nanti akan kami konsultasikan ke KPU," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob