Suara.com - Sebelum calon gubernur Jakarta nomor satu Agus Harimurti Yudhoyono pidato untuk mengakui kekalahannya di pilkada Jakarta periode 2017-2022, pendukungnya yang memenuhi Wisma Proklamasi 41, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2017), malam, terus men-support-nya.
"Agus presiden, Agus presiden, Agus presiden," kata pendukung secara serentak.
Yel-yel baru berhenti setelah Agus memulai pidato.
"Hari ini kita telah melaksanakan pemungutan suara dalam rangka pilgub DKI Jakarta, dalam keadaan baik, aman dan lancar. Namun seperti halnya kompetisi lainnya pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Ada suka, ada duka, itulah realitas kehidupan," kata putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Selama masa kampanye, saya seringkali menolak untuk membicarakan kekalahan, karena saya punya prinsip pantang berpikir kalah sebelum perjuangan berakhir. Alasan lainnya adalah karena saya tidak ingin sedikit pun mengurangi semangat tim pemenangan Agus-Sylviana, simpatisan dan warga Jakarta yang bersama-bersama dalam perjuangan kami," pasangan calon wakil gubernur Sylviana Murni menambahkan.
Sikap tersebut, kata dia, untuk memompa semangat juang.
Agus mengucapkan terima kasih kepada sahabat, istri, bapak, ibu, yang setiap hari bergerilya untuk mencari dukungan warga.
Namun, ternyata hari ini hasilnya tidak seperti diinginkan. Hasil penghitungan cepat yang dilakukan lembaga-lembaga survei menunjukkan Agus-Sylviana kalah dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga uno.
"Secara ksatria dan dengan lapang dada, saya menerima kekalahan saya dalam pilgub DKI Jakarta," kata Agus.
"Sekali lagi, secara ksatria dan lapang dada. Saya dan ibu Sylvi sekali mengucapkan selamat kepada pasangan calon nomor dua serta paslon nomor tiga," Agus menambahkan.
Di akhir pidato, Agus mengatakan akan mendharmabhaktikan diri untuk memajukan negeri tercinta menuju tahun emas 2045.
"Saya yakini, rencana dan keputusan Allah SWT selalu benar dan selalu lebih baik dari rencana manusia. Secara pribadi, ke depan nanti saya akan tetap mendharmabhaktikan hidup saya untuk ikut memajukan bangsa dan negara tercinta ini menuju Indonesia emas di tahun 2045," ujar dia.
Tag
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda