Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto membentuk Satuan Tugas untuk melawan propaganda, agitasi dan provokasi. Ini terkait isu terorisme.
Hal ini disampaikan Wiranto dalam sarasehan Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya Bersama Instansi Pemerintah di Royal Kuningan Hotel, Kuningan, Jakarta, Kamis (16/2/2017).
"Beberapa waktu lalu saya usulkan kepada Presiden bentuk Satgas lawan Propaganda Agitasi dan Provokasi atau Pro Apro. Makanya kami buat atas persetujuan Presiden, kita buat kegiatan namanya Pro Apro," ujar Wiranto.
Adapun pengertian provokasi kata Wiranto yakni menanamkan kebencian terhadap kelompok masyarakat, kemudian agitasi yakni menanamkan kebencian dengan menggulingkan kekuasaan. Selanjutnya propaganda memiliki arti yakni mencekoki manusia dengan gagasan baru sebagai sebuah kebenaran.
Menurutnya perlu meyakinkan masyarakat dengan adanya Satgas lawan Pro Apro. Pasalnya kata Wiranto di era Presiden Soekarno ada Kementerian Agitasi dan Propaganda.
"Karena memang perlu saat itu untuk meyakinkan masyarakat. Sekarang ini Kominfo tidak ditugaskan dalam hal propaganda. Saya kira tugas seperti ini, karena perkembangan informasi luar biasa," kata dia.
Wiranto menjelaskan bahwa ketika itu propaganda hanya melalui radio dan selebaran atau surat. Namun ia mengakui dengan teknologi semakin canggih sulit terlacak, karena sumber yang tersembunyi.
"Sekarang Propaganda lebih cantik, lebih hebat lebih sulit dilacak. Sumber tersembunyi setiap orang bisa lakukan kegiatan itu," ucap Wiranto.
Ia menegaskan empat tugas dari Satgas Lawan Pro Apro yakni melawan opini, menelusuri sumber atau pelakunya, melakukan Operasi Yustisia dan menelusuri sumber yang menampung propaganda.
Baca Juga: Ancaman Terorisme dan Radikalisme Mulai Masuk Sumatera Barat
"Ini sudah berjalan. Saya setuju yang kita hadapi ini masalah yang akan mengganggu eksistensi negara," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik