Institut Perubatan Forensik Negara, Malaysia [Malaysiakini/Syukri Ariffin]
Polri menghormati proses hukum yang sedang dilakukan Kepolisian Diraja Malaysia atas kasus pembunuhan terhadap Kim Jong Nam, kakak tiri penguasa Korea Utara, Kim Jong Un, yang diduga melibatkan warga negara Indonesia bernama Siti Aishah (25) asal Serang, Provinsi Banten.
"Kami harus hargai itu otoritas (dan) kedaulatan hukum negara tetangga (Malaysia), yang tentunya punya hak melakukan investigasi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar di Polres Metro Tangerang Kota, Banten, Kamis (16/2/2017).
Boy mengatakan penyidik Mabes Polri baru bisa ikut menangani kasus tersebut jika diajak kerjasama dengan Kepolisian Diraja Malaysia. Pasalnya, kasus ini terjadi di wilayah hukum negara lain.
Tetapi, sambil menunggu komunikasi dengan otoritas Malaysia, Mabes Polri tetap memantau perkembangan kasus tersebut. Saat ini, Aishah sedang diperiksa di Malaysia.
"Nggak bisa kami ikut serta kecuali kalau dimintai. Kalau tidak (diminta) kami hormati saja langkah hukum yang berjalan sambil menunggu perkembangan dari hasil pemeriksaan," kata Boy.
Boy mengatakan sampai sore ini belum ada konfirmasi untuk proses administrasi dari Malaysia.
"Kalau mereka konfirmasi itu ada proses administrasi. Kalau bicara hari ini belum. Tapi kita tunggu. Masalah mereka minta konfirmasi atau tidak itu sepenuhnya kewenangan mereka," kata dia.
"Kami harus hargai itu otoritas (dan) kedaulatan hukum negara tetangga (Malaysia), yang tentunya punya hak melakukan investigasi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar di Polres Metro Tangerang Kota, Banten, Kamis (16/2/2017).
Boy mengatakan penyidik Mabes Polri baru bisa ikut menangani kasus tersebut jika diajak kerjasama dengan Kepolisian Diraja Malaysia. Pasalnya, kasus ini terjadi di wilayah hukum negara lain.
Tetapi, sambil menunggu komunikasi dengan otoritas Malaysia, Mabes Polri tetap memantau perkembangan kasus tersebut. Saat ini, Aishah sedang diperiksa di Malaysia.
"Nggak bisa kami ikut serta kecuali kalau dimintai. Kalau tidak (diminta) kami hormati saja langkah hukum yang berjalan sambil menunggu perkembangan dari hasil pemeriksaan," kata Boy.
Boy mengatakan sampai sore ini belum ada konfirmasi untuk proses administrasi dari Malaysia.
"Kalau mereka konfirmasi itu ada proses administrasi. Kalau bicara hari ini belum. Tapi kita tunggu. Masalah mereka minta konfirmasi atau tidak itu sepenuhnya kewenangan mereka," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Viral Jejak Kim Jong Un Dihapus Usai Bertemu Putin di China, Bawa Toilet ke Luar Negeri!
-
Bangga Prabowo Subianto Berdiri Sejajar Macan Dunia, Titiek Soeharto Malah Digoda Netizen
-
Prabowo Sejajar Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un di Parade Militer China, Apa Maknanya?
-
Prabowo Terbang ke China, Momen Baris Bareng Putin dan Kim Jong Un Nonton Parade Militer Viral
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah