Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengakui puas lantaran persentase tingkat partisipasi warga ibu kota dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 terbilang tinggi.
"Saya puas partisipasi warga dalam pilkada, Rabu (15/2), terbilang tinggi. Itu artinya masyarakat semakin sadar arti penting pilkada dan memberikan hak suaranya,” tutur Ahok di Balai Kota, Jumat (17/2/2017).
Berdasarkan data Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta, tingkat partisipasi warga DKI Jakarta dalam pilkada ini mencapai 78,1 persen. Dari sekitar 3.778.548 daftar pemilih, sebanyak 2.901.094 menggunakan hak pilihnya.
Persentase itu terbilang besar, kalau dibandingkan persentase partisipasi warga pada Pilkada Jakarta 2012, yang hanya 68 persen.
Walau persentase partisipasi warga besar, Ahok menyayangkan sejumlah kendala teknis yang mengakibatkan masih ada masyarakat tak bisa ikut serta memberikan hak suara.
Namun, Ahok meyakini KPU setempat bisa mengatasi kendala itu sebelum digelar putaran kedua pilkada, 19 April 2017.
"Saya kita kendala ini tak hanya terjadi kali ini dan di Jakarta. Pengalaman saya saat pilkada di Belitung Timur, tahun 2007, juga sama. Tapi saya yakin, kendala seperti itu segera terselesaikan,” tandasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil rakapitulasi sementara KPU, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernurt nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, masih memimpin perolehan suara dengan 43,29 persen.
Sementara pada posisi kedua diisi pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 39,96 persen suara. Sedangkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, hanya memeroleh 16,75 persen.
Baca Juga: Tanah Longsor, Jalan Penghubung Kuningan dan Malajengka Terputus
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO