Suara.com - Pebalap anyar Ducati, Jorge Lorenzo, tak ingin terburu-buru mematok ambisi menjadi juara dunia tahun ini. Dia menyadari, banyak hal yang harus diperbaiki dari motor Ducati Desmosedici GP17 tunggangannya.
Hal itu mengacu pada hasil tes pramusim belum lama ini selama tiga hari di Sirkuit Phillip Island, Australia, 15-17 Februari 2017.
Dari hasil tes tersebut, performa Lorenzo naik turun. Pada hari pertama misalnya, Lorenzo hanya mampu menempati urutan 11 dengan catatan waktu 1 menit 30,671 detik.
Posisinya kemudian melorot ke urutan 15 di hari berikutnya, kendati mampu mempertajam catatan waktu menjadi 1 menit 30,197 detik.
Di hari terakhir, juara dunia tiga kali kelas MotoGP ini memperbaiki posisinya dengan naik ke urutan kedelapan dan mampu memenuhi obsesinya mengukir waktu di kisaran 1 menit 29 detik, atau tepatnya 1 menit 29,342 detik.
Lorenzo pun hanya memberikan jawaban datar terkait peluang jadi juara dunia tahun ini. Banyak hal, kata Lorenzo, yang masih harus dikembangkan dari motornya.
"Saya masih jauh untuk sampai pada tingkat maksimal kemampuan saya dengan motor yang kami miliki," kata Lorenzo seperti dikutip dari Crash.
"Mungkin di trek lain, dengan situasi berbeda, termasuk dengan grip dan ban yang berbeda, kondisinya bakal lain daripada di sini (Phillip Island). Jadi, kami harus tetap berpikir positif."
"Saya tidak tahu apakah mampu menjadi juara dunia, karena masih terlalu dini untuk membicarakannya, karena para rival telah membuat kemajuan besar, khususnya (Maverick) Vinales dan (Marc) Marquez," jelasnya.
Baca Juga: Korupsi, Adik Ipar Raja Spanyol Divonis 6,3 Tahun Penjara
Lebih jauh, pebalap berusia 29 tahun ini mengatakan, secara teori motor Ducati sangat cocok dengan karakter Sirkuit Losail, Qatar, yang menjadi tuan rumah seri perdana MotoGP tahun ini, 26 Maret mendatang.
Tapi, lagi-lagi Lorenzo tak ingin terlalu berspekulasi dengan peluangnya memenangi seri perdana nanti.
"Apapun bisa terjadi di Qatar. Dengan ban soft dan secara teori track di Qatar cocok dengan Ducati, kami bisa kompetitif--tapi itu belum jadi jaminan pasti saya jadi juara," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor