Suara.com - Tim pemenangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uo (Anies-Sandi) diklaim yang terkuat dibanding tim sukses dua pasang calon pemilihan kepala daerah (pilkada) lainnya.
Klaim tesebut dilontarkan Ketua tim pemenangan Anies-Sandiri sendiri, Mardani Ali Sera, dalam diskusi “Sinema Politik Pilkada DKI” di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2/2017).
“Walaupun persentase perolehan suara dalam hitung cepat menunjukkan Anies-Sandi kalah dari pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), tapi dari anatomi partai pendukung, timses kami lebih sukses,” klaim Mardani, yang pernah menjadi bakal calon Gubernur DKI usulan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Ia menjelaskan, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (paslon nomor urut satu) didukung partai politik (parpol) yang memunyai 26 persen suara di DPRD DKI. Sementara Ahok-Djarot didukung parpol yang menguasai 49 suara di DPRD. Sedangkan Anies-Sandi didukung parpol yang hanya memiliki 25 persen suara di DPRD.
Namun, kata dia, kekuatan parpol pendukung yang banyak itu bukan jaminan paslon yang didukung juga bakal mendapat perolehan suara dalam pilkada.
“Ahok-Djarot yang mendapat dukungan dari parpol pemegang suara terkuat di DPRD hanya meraih 43 persen suara dalam pilkada. Agus-Sylvi hanya mendulang 17 persen suara. Sedangkan kami, walau cuma didukung parpol berkekuatan terkecil di DPRD bisa dapat 40 persen suara di pilkada,” terangnya.
Mardani lantas mengungkapkan rahasia kesuksesan meraup banyak persentase suara dalam pilkada tanpa dukungan parpol yang kuat di DPRD setempat. Rahasia itu adalah tim pemenangan lebih memunculkan sosok Anies-Sandi ketimbang menghadirkan tokoh-tokoh ternama parpol saat berkampanye.
"Saya sejak awal sudah meminta izin kepada Pak Prabowo (Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra) dan dan Pak Sohibul Imam (Presiden PKS), bahwa strategi tim pemenangan bukanlah partai politik," kata Mardani.
Baca Juga: Ditangkap! Warga Korut Pertama Tersangka Pembunuh Kim Jong Nam
Karenanya, “mesin politik” Anies-Sandi justru relawan dan simpul-simpul warga yang nonpartisan. Parpol akhirnya hanya bertugas sebagai pendukung kerja-kerja relawan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka