iwan bopeng
Tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Merry Hotma, menegaskan Fredy Tuhenay alias Iwan Bopeng. Iwan Bopeng bukan anggota tim sukses. Nama Iwan Bopeng kini ramai diperbincangkan setelah video berisi kemarahannya di tempat pemungutan suara nomor 27, Jakarta Timur, viral di media sosial.
"Saya belum mendalami itu ya mas. Yang pasti dia bukan tim pemenangan. Dia (Iwan Bopeng) bukan timses. Dia nggak terdaftar di timses Badja (Basuki - Djarot)," ujar Merry Hotma kepada Suara.com, Senin (20/2/2017).
Namun, Merry Hotma belum dapat memastikan apakah Iwan Bopeng merupakan kader partai pengusung Ahok - Djarot.
"Itu yang aku belum tahu (Iwan kader parpol atau bukan). Kepastiannya belum tahu. Kalau persisnya kenapa saya kurang begitu mendalami, karena saya kerja di lapangan mengurusi laporan di TPS," kata dia.
Sekretaris DPW Partai Nasional Demokrat Jakarta Wibi Andrino mengaku tidak mengenal Iwan Bopeng. Dia menegaskan Iwan bukan kader Nasdem.
"Coba saja cek ke Bu Merry Hotma. Kalau bagian kampanye kan Merry Hotma. Kalau gue lihat bukan orang Nasdem dia (Iwan)," kata Wibi.
Dalam video yang kini menjadi viral, Iwan Bopeng mengenakan kemeja kotak-kotak khas pendukung Ahok-Djarot. Dia marah di depan petugas TPS dan disaksikan banyak warga. Dia bersikap demikian karena protes ada warga yang tidak bisa memberikan hak pilih lantaran dianggap tidak memenuhi persyaratan.
"Mengapa kita tidak bisa fleksibel. Ini haknya beliau (sambil menunjuk ke warga), kalau kalian nggak bisa fleksibel, saya perkarakan ini. Jelas saya perkarakan," kata Iwan Bopeng.
Setelah mengancam memperkarakan petugas, dia mengucapkan kalimat yang sekarang menjadi heboh.
"Siapa tuh anak kecil tadi hey, tentara gue potong di sini, apalagi elu ye..." katanya.
Setelah itu, beberapa orang terlihat menenangkannya.
Ucapan Iwan Bopeng ternyata mendapat reaksi keras dari prajurit TNI. Sebagian prajurit tersinggung dan marah besar. Mereka tidak terima dengan ucapan Iwan Bopeng. Iwan Bopeng pun dicari-cari.
Di lain kesempatan, Iwan Bopeng pun mengakui kekeliruannya dan meminta maaf kepada tentara. Sebelum meminta maaf, dia menjelaskan duduk perkaranya.
"Saya belum mendalami itu ya mas. Yang pasti dia bukan tim pemenangan. Dia (Iwan Bopeng) bukan timses. Dia nggak terdaftar di timses Badja (Basuki - Djarot)," ujar Merry Hotma kepada Suara.com, Senin (20/2/2017).
Namun, Merry Hotma belum dapat memastikan apakah Iwan Bopeng merupakan kader partai pengusung Ahok - Djarot.
"Itu yang aku belum tahu (Iwan kader parpol atau bukan). Kepastiannya belum tahu. Kalau persisnya kenapa saya kurang begitu mendalami, karena saya kerja di lapangan mengurusi laporan di TPS," kata dia.
Sekretaris DPW Partai Nasional Demokrat Jakarta Wibi Andrino mengaku tidak mengenal Iwan Bopeng. Dia menegaskan Iwan bukan kader Nasdem.
"Coba saja cek ke Bu Merry Hotma. Kalau bagian kampanye kan Merry Hotma. Kalau gue lihat bukan orang Nasdem dia (Iwan)," kata Wibi.
Dalam video yang kini menjadi viral, Iwan Bopeng mengenakan kemeja kotak-kotak khas pendukung Ahok-Djarot. Dia marah di depan petugas TPS dan disaksikan banyak warga. Dia bersikap demikian karena protes ada warga yang tidak bisa memberikan hak pilih lantaran dianggap tidak memenuhi persyaratan.
"Mengapa kita tidak bisa fleksibel. Ini haknya beliau (sambil menunjuk ke warga), kalau kalian nggak bisa fleksibel, saya perkarakan ini. Jelas saya perkarakan," kata Iwan Bopeng.
Setelah mengancam memperkarakan petugas, dia mengucapkan kalimat yang sekarang menjadi heboh.
"Siapa tuh anak kecil tadi hey, tentara gue potong di sini, apalagi elu ye..." katanya.
Setelah itu, beberapa orang terlihat menenangkannya.
Ucapan Iwan Bopeng ternyata mendapat reaksi keras dari prajurit TNI. Sebagian prajurit tersinggung dan marah besar. Mereka tidak terima dengan ucapan Iwan Bopeng. Iwan Bopeng pun dicari-cari.
Di lain kesempatan, Iwan Bopeng pun mengakui kekeliruannya dan meminta maaf kepada tentara. Sebelum meminta maaf, dia menjelaskan duduk perkaranya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!