Suara.com - Sejumlah ulama yang juga pimpinan ormas Islam terbesar di Kota Bogor, Jawa Barat, menyikapi rencana aksi 21 Februari 2017, dan sepakat tidak akan turun terlibat dalam aksi ke gedung DPR dan MPR RI tersebut.
Ketua PCNU Kota Bogor KH Zaenal Abidin saat ditemui, Senin (20/2/2017), menyatakan menolak masyarakatnya maupun jamaahnya untuk berangkat aksi ke Jakarta, Selasa (21/2).
"Karena kami khawatir jamaah kita terbawa hal-hal yang menimbulkan keresahan di masyarakat, atau khawatir saat kita lakukan aksi disana ada menimnulkan sesuatu yang negatif," kata KH Zaenal.
Menurutnya, dikhawatirkan aksi 212 ada yang menumpangi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab, sementara masyarakat yang ikut aksi tidak tahu apa-apa sehingga dapat menimbulkan efek negatif.
"Maka itu PCNU Kota Bogor menolak, melarang masyarakat maupun jamaah pengajian NU supaya tidak ikut ke Jakarta," katanya.
Zaenal menyebutkan, agama tidak boleh diperjualbelikan, mencari keuntungan demi kepentingan politik praktis karena akan berdampak pada masyarakat yang tidak tahu menahu kepentingan dibelakang politik praktis yang mengatasnamakan agama.
"Takutnya masyarakat menganggap pandangan agama benar, karena sudah pasti agama baik. Padahal di balik itu, yang diajak menggiring umat untuk memilih seseorang yang belum tentu baik pula," katanya.
Ia mengatakan terkait larangan mencampurkan agama dengan persoalan politik telah diatur tegas. Bahkan di tempat ibadah juga dilarang digunakan sebagai mimbar politik. Khatib dalam khutbahnya juga dilarang memberikan tausiah politik praktis.
Zaenal mengatakan, pihaknya telah mengimbau para santri agar tidak ikut dalam aksi 212 karena dikhawatirkan ada kelompok yang menyusupi, membuat ketidakmaslahatan kepada umat dan bangsa.
"Makanya santri dilarang berangkat. Takut mereka tidak tau tujuan kesana mau apa, kalau beribadah kenapa harus jauh-jauh cukup di Bogor saja," katanya.
Zaenal berpesan kepada warga Bogor agar memandang perbedaan sebagai rahmat seperti yang diajarkan Rasulullah, bahwa Islam adalah agama Rahamatan lil'alamin. Indonesia berasal dari suku, agama, etnis, budaya yang berbeda-beda yang harus dihormati.
"Setelah proklamasi kemerdekaan tidak lepas dari peran tokoh agama sehingga lahirnya Pancasila dan UUD 1945, kini terbentuk NKRI yang harus dipelihara oleh masyarakat. Menjaga kehormatan dan perbedaan," kata Zaenal.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bogor, Madrofi menambahkan, pihaknya tidak menerima instruksi atau arahan terkait aksi 212. Tetapi pihaknya tidak bisa melarang jika ada warga secara individu ikut turun aksi ke Jakarta.
"Sebagai pimpinan daerah kami harus patuh dengan instruksi pimpinan atas. Sampai saat ini belum ada instruksi ataupun larangan ikut aksi. Tapi, jika ada yang mau berangkat secara pribadi, itu merupakan hak pribadi masing-masing," katanya.
Saat ditanyai terkait Islam dijadikan sebagai alat politik, menurut Madrofi, agama tidak boleh dijadikan alat politik, karena Islam adalah agama yang rahmatan lil-alamin.
"Umat Islam dijadikan alat politik itu yang tidak boleh, tapi umat Islam juga tetap berpolitik dan harus paham," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka