Suara.com - Polda Metro Jaya angkat bicara terkait munculnya spanduk yang menolak mensalatkan jenazah pro penodaan agama di salah satu masjid di daerah Jakarta Selatan yang viral di media sosial.
Melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Argo Prabowo Yuwono, mengatakan pihaknya akan mengklarifikasi hal itu pada Polres Jaksel.
"Ya, kami coba nanti kita cek dulu ya. Saya nanti tanya informasi (spanduk itu) ke Kapolres Jakarta Selatan dulu," kata Argo kepada Suara.com, Sabtu (25/2/2017).
Selanjutnya, Argo belum menentukan langkah selanjutnya mengendai beredarnya spanduk tersebut.
"Ya, nanti dulu. Kan dilihat dulu ya, sabar ya," ujar Argo.
Sebelumnya, spanduk bertuliskan "Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung dan Pembela Penista Agama," diketahui terpampang di Masjid Al-Jihad, Gang BB, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jaksel.
Suara.com pun sempat bertemu salah satu pengurus masjid tersebut bernama Yayat Supriatno pada, Kamis (23/2/2017) malam. Yayat mengungkapkan, pemasangan spanduk tersebut merupakan kesepakatan semua pengurus masjid.
"Kalau masalah pembuatan spanduk, kami sepakat pengurus masjid bikin dan masjid-masjid (lain) banyak juga yang minta ke kami dibikinkan seperti itu. Tapi karena kami belum sempat, jadi belum sempat dipasang," kata Yayat.
Ketika ditanya tujuan memasang spanduk itu, Yayat mengatakan semata-mata untuk mengingatkan kembali umat Islam tentang ajaran agama, dalam hal ini mengutip kitab suci Al-Quran Surat At-Taubah ayat 84.
Baca Juga: Hasil, Jadwal, dan Siaran Langsung Liga Spanyol Pekan Ke-24
Yayat mengatakan, ayat tersebut bermakna Allah SWT mengatakan janganlah kamu menyolatkan orang-orang munafik selamanya, karena sesungguhnya mereka kafir kepada Allah SWT.
"Jadi itu yang kami ingin mengingatkan saudara-saudara kita yang muslim. Agar mereka kembali kepada Islam yang benar. Jangan mendukung penoda agama ini intinya (pemasangan spanduk)," ujar Yayat.
Yayat meminta masyarakat jangan mengait-ngaitkan pesan spanduk tersebut dengan kepentingan Pilkada DKI Jakarta.
"Bukan, nggak ada urusan Pilkada. Kami di sini sosialisasikan, kami ikut gerakan dalam rangka membela Islam, ulama, dan terkait (Surat) Al Maidah ayat 51. Ini kan dinistakan oleh pejabat yang kebetulan menjadi gubernur dan menjadi peserta pilkada," ujar Yayat.
Namun begitu, Yayat mengakui pesan spanduk tersebut ditujukan kepada warga yang terang-terangan mendukung calon gubernur petahana yang kini berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama. Calon itu tak lain adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
"Yaitu mereka yang terang-terangan mendukung salah satu penoda agama ini secara arogan. Ini secara terang-terangan lho ya. Kalau yang sembunyi-sembunyi, diam-diam, kalau seandainya mereka meninggal dan di bawa ke sini ya kita Salat-in karena kan kita nggak tahu. Itu untuk yang mereka terang-terangan ya. Kalau dia non muslim, ya kami nggak ada urusan," kata Yayat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang