Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menggelar workshop perihal persiapan menghadapi Pilkada Jakarta putaran kedua. Workshop itu dihadiri oleh sebagian besar tim sukses pasangan nomor urut tiga tersebut.
Menurut Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai cawagub, dalam acara workshop yang digelar tertutup bagi media itu, sedang dilakukan evaluasi atas perolehan suara secara menyeluruh dari Pilkada DKI putaran pertama.
"Kami melihat ada banyak TPS yang suaranya, hasilnya, kalau istilah saya 'lucu' dengan beberapa TPS. Nanti akan diumumkan TPS mana saja. Dari 13.000 TPS, kalau normal, perolehan normal-lah. Ada yang tinggi, sedang dan rendah. Tapi kami temukan di beberapa TPS nambah di atas 4 persen," kata Anies di DPP Partai Gerindra, Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2017).
Anies melanjutkan, kejadian tersebut di luar kebiasaan normal pemilihan umum. Ia pun berharap, hal-hal semacam itu tidak terulang di putaran kedua Pilkada DKI.
"Kami juga temukan seorang lurah yang mengeluarkan surat keterangan. Kemarin sudah dilaporkan ke kepolisian. Artinya, kami ingin pastikan, buktikan (bahwa) Pemda DKI netral dan tidak terlibat dalam operasi pemenangan calon," tutur Anies.
Anies pun memperingatkan kembali para pejabat Pemprov DKI agar tidak terlibat dalam proses pemenangan salah satu paslon.
"Karena kami bukan bagian dari kekuasaan. Kami tidak memiliki alat untuk mengendalikan birokrasi. Bagi mereka yang hari ini bisa mengendalikan birokrasi, jangan pernah main-main dengan Pilkada di Jakarta," tegas Anies.
Menurut Anies pula, tanda-tanda keterlibatan pejabat Pemprov DKI di Pilkada Jakarta sudah mulai terlihat. Dia pun menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi mereka yang menyalahgunakan jabatannya di Pilkada Jakarta.
"Ini pelajaran bagi kami, agar tak mudah percaya dengan orang-orang yang beroperasi di lapangan. Karena kemarin polos-polos anggota kita bekerja. Ya, karena bagi mereka yang tidak terbiasa melakukan kecurangan, tidak bisa membayangkan orang lain melakukannya," kata Anies.
Anies pun menegaskan, setiap temuan yang mengarah pada kecurangan akan dilaporkan ke pihak berwenang.
"Kami minta bagi aparat kepolisian untuk bertindak dengan obyektif. Jangan aparat kepolisian mendiamkan intimidasi di TPS," kata Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Pengendara Lawan Arah Pukul Pegawai Zaskia Mecca, Teriak 'Saya Anggota' Lalu Kabur
-
Syarat IPK untuk PAPK TNI: Ini Ketentuannya untuk Berbagai Jurusan
-
Warga Ogah Beri Jalan ke Strobo Pejabat, Pengamat: Akibat Penyalahgunaan dan Rasa Ketidakadilan
-
Gara-gara Foto Bareng Siswi, Pelajar SMK Dikeroyok Senior hingga Rahang Patah
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa