Polres Jembrana, Bali, memperketat pemeriksaan kendaraan, barang, dan orang, melalui pemeriksaan berlapis terhadap apapun yang masuk ke Bali. Ini bagian dari pengamanan selama kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud, pada 4-9 Maret.
Pemeriksaan berlapis dilakukan sejak di pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk, lalu Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana memeriksa kembali kendaraan yang hendak menuju ke Denpasar di Kota Negara, Sabtu (4/3/2017).
Agar pemeriksaan lebih teliti, personil dari kesatuan lain juga dilibatkan, seperti Brimob Detasemen C Polda Bali yang membawa senjata laras panjang.
"Selain surat-surat kendaraan dan pengemudi, kami juga memeriksa isi kendaraan, termasuk barang di dalamnya. Sasarannya mencegah masuknya barang berbahaya seperti bahan peledak, serta orang terduga teroris," kata Kepala Bagian Operasional Polres Jembrana Komisaris Polisi Ketut Sukarta, dikutip dari Antara.
Senada dengan itu, Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Jembrana, Ajun Komisaris Polisi Nyoman Sukadana, juga mengantisipasi barang ilegal dan terlarang seperti narkoba yang diselundupkan ke Bali.
"Pemeriksaan kendaraan, barang dan orang ini sebenarnya kegiatan rutin Polres Jembrana hingga jajaran polsek-polsek, namun dengan kunjungan Raja Salman di Bali, pengawasan lebih diperketat lagi," katanya.
Bali sudah dua kali dibom oleh teroris dan keduanya menimbulkan kegemparan di dunia. Bom pertama diledakkan pada 12 Oktober 2002, meliputi dua bom di Paddy's Pub dan Sari's Club di Jalan Legian, Kuta, dengan korban jiwa lebih dari 200 orang.
Bom juga diledakkan di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Bali. Teror bom di Bali kali itu sempat mengguncang sendi-sendi pariwisata Bali.
Kedua kali pada 1 Oktober 2005, dengan tiga bom yang diledakkan, yaitu satu di kawasan Kuta dan dua di Jimbaran, Kabupaten Badung, dengan korban jiwa 23 orang selain 196 orang terluka serius.
Pemeriksaan berlapis dilakukan sejak di pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk, lalu Satuan Lalu Lintas Polres Jembrana memeriksa kembali kendaraan yang hendak menuju ke Denpasar di Kota Negara, Sabtu (4/3/2017).
Agar pemeriksaan lebih teliti, personil dari kesatuan lain juga dilibatkan, seperti Brimob Detasemen C Polda Bali yang membawa senjata laras panjang.
"Selain surat-surat kendaraan dan pengemudi, kami juga memeriksa isi kendaraan, termasuk barang di dalamnya. Sasarannya mencegah masuknya barang berbahaya seperti bahan peledak, serta orang terduga teroris," kata Kepala Bagian Operasional Polres Jembrana Komisaris Polisi Ketut Sukarta, dikutip dari Antara.
Senada dengan itu, Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Jembrana, Ajun Komisaris Polisi Nyoman Sukadana, juga mengantisipasi barang ilegal dan terlarang seperti narkoba yang diselundupkan ke Bali.
"Pemeriksaan kendaraan, barang dan orang ini sebenarnya kegiatan rutin Polres Jembrana hingga jajaran polsek-polsek, namun dengan kunjungan Raja Salman di Bali, pengawasan lebih diperketat lagi," katanya.
Bali sudah dua kali dibom oleh teroris dan keduanya menimbulkan kegemparan di dunia. Bom pertama diledakkan pada 12 Oktober 2002, meliputi dua bom di Paddy's Pub dan Sari's Club di Jalan Legian, Kuta, dengan korban jiwa lebih dari 200 orang.
Bom juga diledakkan di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Bali. Teror bom di Bali kali itu sempat mengguncang sendi-sendi pariwisata Bali.
Kedua kali pada 1 Oktober 2005, dengan tiga bom yang diledakkan, yaitu satu di kawasan Kuta dan dua di Jimbaran, Kabupaten Badung, dengan korban jiwa 23 orang selain 196 orang terluka serius.
Komentar
Berita Terkait
-
Bruno Fernandes Akui Sakit Hati dengan Sikap Manchester United, Kasih Isyarat Bisa Saja Hengkang
-
Gaji Rp15 M Per Pekan Ditolak Mentah-mentah, Bruno Fernandes Pilih Setia di MU
-
Putra Mahkota Arab Saudi Siapkan Tawaran Fantastis Rp195 T Akuisisi Raksasa Eropa
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Seperti Apa Liburan Musim Dingin di Saudi? Ini Daftar Petualangan Baru yang Bisa Dicoba
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung