Bencana banjir yang sering melanda Pasuruan, Jawa Timur, menggugah kesadaran Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) untuk mencari solusi bagaimana cara mengatasinya. Pada Minggu (5/3/2017), IASS menggelar sarasehan bertajuk "Upaya Penanggulangan dan Pencegahan banjir di Pasuruan" di Gedung IASS Pasuruan.
Hadir pada sarasehan tersebut antara lain, Bupati Pasuruan H. Irsyad Yusuf, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan H. Sudiono Fauzan, Ketua PCNU Kab. Pasuruan KH. Imron Mutamakkin, dan Ketua MUI Kab. Pasuruan KH. Nurul Huda.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Pasuruan dan Probolinggo juga hadir sebagai narasumber saraseha banjir. Menurut Misbakhun, problem banjir di Pasuruan harus diatasi secara komprehensif dari hulu sampai dengan hilir.
Selama ini, kata Misbakhun, kendala yang dihadapi dalam proses tersebut adalah pada ranah anggaran. Ini dikarenakan semua sungai besar dan kawasan hutan tidak berada dalam wewenang Pemerintah Kabupaten.
Langkah IASS menggelar sarasehan diapresiasi Misbakhun.
"Saya mengapresiasi langkah pengurus IASS dalam mengumpulkan seluruh elemen strategis di Pasuruan sebagai langkah mencari solusi bersama dalam mengatasi banjir," kata dia.
Terkait penanganan banjir, menurut Misbakhun, solusinya ada di politik anggaran. Pemerintah kabupaten harus menyiapkan konsep penanggulangan banjir melalui Musrenbang.
"Saya akan siap memperjuangkannya di APBN," tegas anggota Komisi XI DPR itu.
Baca Juga: Kunci Atasi Banjir Pasuruan Ada di Politik Anggaran
Sementara, Ketua IASS Mas Achmad Sa'dullah dalam sambutannya menyampaikan keprihatinannya melihat fenomena bencana banjir yang tak kunjung ada solusi dan terus terjadi di Pasuruan, termasuk di kawasan Pondok Pesantren Sidogiri.
"Saya berharap adanya sarasehan ini, para stakeholders bisa mencari solusi cerdas mengatasi banjir di Pasuruan," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu