Pengacara Kapitra Ampera di Masjid Al Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2017). [suara.com/Nikolaus Tolen]
Pengacara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kapitra Ampera meyakini pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat kalah di pilkada Jakarta putaran kedua melawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Kalah dia," kata Kapitra kepada Suara.com, Selasa (7/3/2017).
Menurut Kapitra faktor yang berpotensi membuat Ahok kalah, antara lain sikap arogan yang membuat sebagian masyarakat tidak bersimpati. Kapitra menyontohkan sikap Ahok ketika walk out dari rapat pleno penetapan peserta pilkada putaran kedua yang diselenggarakan KPU Jakarta.
"Itu kan kelihatan kerdilnya jiwa Ahok. Arogannya. Jiwanya kerdil. Dia menunjukkan arogansinya. Dia yang salah masuk, orang yang disalahkan. Pemimpin kayak gitu nggak layak memimpin," ujarnya.
Dalam kasus dugaan penodaan agama, Ahok sudah menjadi terdakwa, tetapi dia tidak ditahan. Kapitra juga menyoroti status hukum Ahok sebagai terdakwa, tetapi dia tidak dinonaktifkan dari jabatan gubernur.
"Orang terluka dengan cara-cara yang diperlakukan kayak gini. Orang jadi tersangka aja ditahan, ini Ahok jadi terdakwa nggak ditahan. Terus secara amanah undang-undang diberhentikan, ini malah dikasih cuti," kata dia.
Kapitra meyakini Ahok tidak akan mendapatkan dukungan dari partai-partai berbasis Islam.
"Insya Allah nggak ada pilihan lagi (gabung ke nomor tiga). Insya Allah bergabung," kata dia.
"Kalah dia," kata Kapitra kepada Suara.com, Selasa (7/3/2017).
Menurut Kapitra faktor yang berpotensi membuat Ahok kalah, antara lain sikap arogan yang membuat sebagian masyarakat tidak bersimpati. Kapitra menyontohkan sikap Ahok ketika walk out dari rapat pleno penetapan peserta pilkada putaran kedua yang diselenggarakan KPU Jakarta.
"Itu kan kelihatan kerdilnya jiwa Ahok. Arogannya. Jiwanya kerdil. Dia menunjukkan arogansinya. Dia yang salah masuk, orang yang disalahkan. Pemimpin kayak gitu nggak layak memimpin," ujarnya.
Dalam kasus dugaan penodaan agama, Ahok sudah menjadi terdakwa, tetapi dia tidak ditahan. Kapitra juga menyoroti status hukum Ahok sebagai terdakwa, tetapi dia tidak dinonaktifkan dari jabatan gubernur.
"Orang terluka dengan cara-cara yang diperlakukan kayak gini. Orang jadi tersangka aja ditahan, ini Ahok jadi terdakwa nggak ditahan. Terus secara amanah undang-undang diberhentikan, ini malah dikasih cuti," kata dia.
Kapitra meyakini Ahok tidak akan mendapatkan dukungan dari partai-partai berbasis Islam.
"Insya Allah nggak ada pilihan lagi (gabung ke nomor tiga). Insya Allah bergabung," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat