Suara.com - Partai Golongan Karya (Golkar) memastikan tidak bakal mengintervensi proses hukum kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP), meski banyak kadernya diduga terlibat aksi rasuah tersebut.
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Yorrys Raweyai mengungkapkan, partainya tidak bakal kasak-kusuk mencari celah membantu kadernya yang dianggap terlibat korupsi senilai Rp 2,3 triliun itu.
“Beragam persoalan e-KTP saat ini, semisal dalam pilkada, merupakan imbas dari perencanaan pembuatannya yang juga bermasalah. Kami akan dukung proses hukumnya. Tidak bakal ada intervensi dari kami,” tegas Yorrys RAweyai di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Namun, Yorrys berharap, pengadilan tidak menutup-tutupi proses persidangan kasus korupsi proyek pengadaan E-KTP ini.
Sebab, Yorrys menerangkan, dalam peraturan yang ada, persidangan perkara pidana harus dilakukan secara terbuka, kecuali kasus tindak asusila dan yang menyangkut rahasia negara.
Dalam sidang perdana kasus korupsi e-KTP, Kamis (9/3), sejumlah nama kader partai berlambang pohon beringin itu disebut-sebut ikut menikmati uang yang diselewengkan. Mereka adalah Setya Novanto, Agun Gunandjar Sudarsa, Melchias Marcus Mekeng, Ade Komarudin, Mustoko Weni, Markus Nari dan Chairuman Harahap.
Kesemua nama itu tercantum dalam surat dakwaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dua terdakwa, Sugiharto dan Irman.
Baca Juga: Kiswah Ka'bah Dipasang di Masjid Istiqlal
Berita Terkait
-
Yorrys: Golkar Nggak Lindungi Siapapun yang Dapat Duit E-KTP
-
Lawan Para Pembesar, KPK Akan Hadirkan 113 Saksi Kasus e-KTP
-
KPK Sebut Terima Duit e-KTP, Setnov Belum Siapkan Gugatan Balik
-
Tiga Partai Ini Disebut Ikut Kecipratan Duit Korupsi e-KTP
-
Inilah Politikus yang Diduga Nikmati Uang Korupsi e-KTP
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU