Suara.com - Dua hari belakangan, calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno berturut-turut dilaporkan kepada polisi. Anies menganggap hal itu sebagai hal yang wajar. Dia menduga terjadi karena elektabilitasnya semakin tinggi mendekati pilkada Jakarta putaran kedua.
"Gampang (melaporkan). Apa karena kami masuk putaran kedua? Angkanya makin tinggi, dan itu (laporan) bisa muncul. Kami akan fokus pada program," kata Anies di Kuningan, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2017).
Kamis (9/3/2017) malam, Anies dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi oleh Direktur Eksekutif Government Againts Corruption dan Discrimination Andar Mangatas Situmorang atas kasus dugaan penyimpangan dana sebesar Rp146 miliar ketika memberangkatkan rombongan penulis, sastrawan, serta staf Indonesia ke Frankfurt Book Fair tahun 2015. Kegiatan tersebut terjadi ketika Anies menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu, Anies juga dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta atas dugaan pelanggaran kampanye karena mengatakan akan mengadopsi program yang pernah ditawarkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tentang anggaran Rp1 miliar per rukun warga.
Pelapor yang mengatasnamakan Tim Advokat Jakarta Bersih menduga Anies telah melakukan kampanye politik uang. Dijelaskan, dalam satu ungkapan, Anies mengatakan akan mengadopsi program Agus-Sylvi Rp1 miliar per RW namun dengan konsep yang berbeda. Anies mengatakan, program tersebut tidak melulu Rp1 miliar per RW, bahkan bisa lebih dari itu, bisa mencapai Rp3 miliar per RW. Tergatung kebutuhan setiap RW yang ada di Jakarta.
Sedangkan Sandiaga mendapat surat panggilan dari Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, atas kasus dugaan tindak pidana pencemaran nama baik atau fitnah terhadap stafnya bernama Dini Indrawati. Dia akan diperiksa sebagai saksi atas kasus yang terjadi pada 7 November 2013.
Anies sudah memprediksi kasus-kasus semacam akan bermunculan menjelang pilkada. Anies menganggapnya sebagai dinamika politik dan lucu-lucuan.
"Menjadi calon gubernur adalah bicara warga jakarta. Bukan pribadi tapi warga. Kami akan konsen terus pada program, lapangan pekerjaan, pendidikan, ikhtiar kita adalah memenuhi keinginan warga Jakarta," tutur Anies.
"Ada macem-macam cobaan, waktunya unik, kejadiannya kapan laporannya kapan. Warga Jakarta bisa menilai dengan objektif. Jangan kaget kalau ini muncul lagi," Anies menambahkan.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu