Suara.com - DPR RI sempat dihebohkan dengan rencana mengusulkan penggunaan hak angket untuk menelisik keabsahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo kembali melantik Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta, setelah cuti beberapa waktu lalu.
Rencana penggunaan hak angket yang dikenal dengan sebutan “Ahok Gate” diusulkan 90 anggota DPR dari empat fraksi partai di lembaga legislatif tersebut.
Namun, usulan hak angket “Ahok Gate” itu belakang justru meredup, tak terdengar, atau seperti petitih yang mengatakan “layu sebelum berkembang”. Alhasil, usulan itu menjadi cibiran fraksi-fraksi yang menolak penggunaan hak angket untuk menelisik Ahok.
Itu seperti yang diutarakan Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Kahar Muzakir. Ia mengatakan, pengusul hak angket 'Ahok Gate' sudah mulai tidak bersemangat.
"Pengusulnya kelihatannya tidak lagi bersemangat. Apalagi sudah enam fraksi yang tegas menolak rencana itu," kata Kahar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (10/3/2017).
Keenam fraksi yang menolak itu adalah Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Hati Nurani Rakyat, dan Fraksi Partai Nasional Demokrat.
Sementara, pada Senin (13/2) bulan lalu, ada 90 anggota DPR dari 4 fraksi yang mengusulkan hak angket. Rinciannya, 22 orang Fraksi Partai Gerindra, 42 anggota Fraksi Demokrat, 10 legislator Fraksi PAN, dan 16 wakil rakyat dari Fraksi PKS. Mereka menilai, pelantikan Ahok sebagai Gubernur Jakarta setelah cuti, Sabtu (11/2), tidak sah karena yang bersangkutan sudah menyandang status terdakwa kasus dugaan penodaan agama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram