Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan pemerintah telah menolak membayar pelunasan penuh pengadaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik yang diurus oleh konsorsium. Padahal Pemerintah sebelumnya telah menggelontorkan dana untuk proyek pengadaan e-KTP tersebut yang belakangan diketahui harganya di mark-up sangat besar.
"Konsorsium ya pakai uang Pemerintah, Pemerintah sudah menolak melunasi penuh biaya Rp6 triliun. Soal kalau masih ada perusahaan yang menagih ke Pemerintah, itu salah alamat, karena kami sudah membayar penuh, silakan menagih ke konsorsium," kata Tjahjo saat ditemui di hotel Bidakara, Jalan Gatot Nurmantyo, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2017).
Sebelumnya Presiden Joko Widodo usai meninjau pameran IFEX 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3) lalu menyesalkan proyek yang menghabiskan anggaran Rp6 triliun tersebut hanya merubah jenis KTP 'kertas' menjadi 'plastik'. Tjahjo pun memahami kekecewaan Jokowi tersebut.
"Iya, kalau anggaran Rp6 triliun digunakan penuh, saya kira hasilnya data tunggal penduduk Indonesia sudah rapi, sudah bagus, sistemnya bagus, e-KTPnya bagus. Tapi kalau harga e-KTP nya Rp4.700 di mark-up menjadi Rp16.000 hasilnya sejelek itu, ya wajar kalau Pak Presiden marah, kecewa," ujar dia.
Selanjutnya, ia menargetkan bulan ini lelang tender proyek pengadaan e-KTP bisa selesai dan langsung tandatangan kontrak. Sehingga April mendatang sudah bisa cetak dan dikirimkan secara bertahap ke daerah-daerah.
"Untuk lelang kami juga sudah konsultasikan dengan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah, sudah kami konsultasi dengan KPK juga. Mudah-mudahan Maret ini selesai tender, kami teken kontrak, April cetak, bertahap dikirim ke daerah," tutur dia.
Sementara itu untuk proyek e-KTP ini sudah disediakan anggaran baru. Namun dia tidak menjelaskan berapa total anggarannya.
"Anggaran baru sudah ada siap," kata Tjahjo.
Baca Juga: Korupsi Terbongkar, Bagaimana Nasib Pembuatan E-KTP?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba