Suara.com - Salah satu alasan adik tiri mendiang mantan Presiden Soeharto, Probosutedjo, mengundang calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) datang ke rumahnya di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Undangan tersebut karena dirinya prihatin dengan peristiwa yang dialami Djarot Saiful Hidayat ketika memenuhi undangan keluarga Cendana untuk menghadiri acara peringatan Supersemar dan hari ulang tahun Soeharto di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Sabtu (11/3/2017).
Ketika itu, Djarot mendapatkan sambutan negatif dari kelompok massa. Djarot disoraki massa di halaman Masjid At Tin.
Hal tersebut diketahui Djarot ketika ngobrol dengan Ahok baru-baru ini.
"Saya tanya urusan apa? Dibilang nggak tahu. Salah satunya mungkin Pak Probo prihatin perlakuan mereka-mereka yang terhadap saya yang waktu itu di At Tin," kata Djarot usai menghadiri acara deklarasi Paguyuban Warteg Jakarta di Jalan Bhakti Tanggul, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (17/3/2017).
Tapi, Djarot tidak mau berbicara lebih jauh mengenai pertemuan Ahok dan Probosutedjo. Dia juga tidak mau menjawab spekulasi yang menyebutkan pertemuan tersebut untuk menunjukkan bahwa Ahok-Djarot juga didukung keluarga Cendana.
Menurut Djarot semua dukungan dari masyarakat, termasuk keluarga Cendana, sudah tentu turut berpengaruh pada tingkat elektabilitas.
"Tapi siapa pun suara, Pak Probo dengan suara Pak Nurul yang punya warteg, sama. Ya nggak? Pak Probo punya keluarga, Pak Nurul punya keluarga, punya anggota? Punya konsumen lho. Kalau semuanya ditarik otomatis akan lebih banyak," tutur Djarot.
"Dulu sekarang juga berpengaruh karena tokoh juga kan," Djarot menambahkan.
Ketika dimintai tanggapan mengenai dukungan sebagian anak Soeharto kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Djarot mengapresiasi.
"Ya Bu Titiek, Pak Tommy dukung Anies-Sandi nggak apa-apa. Ngapain imbang mengimbangi. Kami lebih didukung oleh warga oleh rakyat seperti ini lebih riil," kata Djarot.
Berita Terkait
-
Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!