Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Baca 10 detik
Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, mengatakan dukungan anak mendiang mantan Presiden kedua Soeharto, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), kepada pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno di putaran kedua pilkada Jakarta hanya akan menguntungkan keluarga Cendana.
"Kalau ada koalisi Anies dengan Mbak Titiek dan Tommy (Soeharto) begitu sebetulnya lebih menguntungkan pihak Cendananya dibandingkan pihak Anies," ujar Ray di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Cemara, nomor 19, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
Menurut Ray kalaupun ada pengaruh terhadap elektabilitas Anies-Sandiaga di pilkada Jakarta putaran kedua, persentasenya tidak besar.
"Ya kalau hitungannya elektoral positif karena dia akan dapat back up dukungan. Tapi apa besar? Nggak. Identifikasi massa Pak Harto siapa? Tommy, dia nggak ada partai atau organisasi yang mumpuni. Kalau Mbak Titiek dapilnya Solo. Massa mana? Pendukung mana?" ujar Ray.
Ray mengatakan keuntungan yang didapat pasangan Anies-Sandiaga tak sebanding dengan keuntungan politik yang didapatkan keluarga Cendana.
"Untungnya mereka nggak dapat kritik tajam dipublik. Sebelumnya orang-orang menanyakan kejahatan-kejahatan politik selama 32 tahun," Ray menambahkan.
Ray mengatakan terkejut jika Anies sampai memberi pujian terhadap Soeharto. Anies merupakan salah satu tokoh yang diundang untuk menghadiri acara peringatan ke 51 Supersemar dan hari ulang tahun Soeharto di Masjid At Tin, Jakarta Timur.
"Kalau ada koalisi Anies dengan Mbak Titiek dan Tommy (Soeharto) begitu sebetulnya lebih menguntungkan pihak Cendananya dibandingkan pihak Anies," ujar Ray di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Cemara, nomor 19, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
Menurut Ray kalaupun ada pengaruh terhadap elektabilitas Anies-Sandiaga di pilkada Jakarta putaran kedua, persentasenya tidak besar.
"Ya kalau hitungannya elektoral positif karena dia akan dapat back up dukungan. Tapi apa besar? Nggak. Identifikasi massa Pak Harto siapa? Tommy, dia nggak ada partai atau organisasi yang mumpuni. Kalau Mbak Titiek dapilnya Solo. Massa mana? Pendukung mana?" ujar Ray.
Ray mengatakan keuntungan yang didapat pasangan Anies-Sandiaga tak sebanding dengan keuntungan politik yang didapatkan keluarga Cendana.
"Untungnya mereka nggak dapat kritik tajam dipublik. Sebelumnya orang-orang menanyakan kejahatan-kejahatan politik selama 32 tahun," Ray menambahkan.
Ray mengatakan terkejut jika Anies sampai memberi pujian terhadap Soeharto. Anies merupakan salah satu tokoh yang diundang untuk menghadiri acara peringatan ke 51 Supersemar dan hari ulang tahun Soeharto di Masjid At Tin, Jakarta Timur.
Acara tersebut dihadiri, di antaranya Siti Hardiyanti Hastuti (Tutut), Titiek Soeharto , Tommy Soeharto, dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek). Selain Anies, keluarga Cendana juga mengundang kandidat lain, ormas Islam, dan ketua partai
.
"Saya terkejut kalau Anies memberi pujian kepada orba masa lalu," kata Ray.
.
"Saya terkejut kalau Anies memberi pujian kepada orba masa lalu," kata Ray.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO