Suara.com - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menyayangkan pernyataan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir yang menyebutkan insinyur menjadi politisi berarti kesasar. Menurut Arteria pendapat tersebut salah kaprah.
"Politik itu adalah ilmu sekaligus seni yang berkaitan dengan kekuasaan dalam segala bentuk dan pengertiannya dengan tujuan kebaikan bersama," kata Arteria kepada Suara.com, Senin (20/3/2017).
Sementara politikus, kata dia, merupakan seorang yang terlibat dalam aktivitas politik, baik di lembaga eksekutif maupun legislatif.
Berpolitik, katanya, merupakan hak bagi setiap warganegara yang dijamin konstitusi.
"Setiap warga negara Indonesia, selama memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan itu berhak dan sedang tidak dicabut haknya. Dan negara wajib memfasilitasi, melindungi dan menjamin keberlangsungan hak tersebut," tutur Arteria.
Arteria yang merupakan sarjana bidang elektro menambahkan berpolitik merupakan kehormatan karena mereka terlibat membangun peradaban.
"Sama derajat dan kualifikasinya antara orang miskin dan kaya, petani, nelayan pengusaha guru buruh, pengangguran sekalipun, tanpa melihat latar belakang pendidikan," ujar Arteria.
Menurut Arteria menjadi politikus tidak harus lulusan ilmu sosial dan politik.
"Insinyur yang menjadi politikus itu bukan kesasar. Sudah seharusnya politikus-politikus ini diisi oleh orang-orang terbaik dari berbagai latar belakang pekerjaan dan pendidikan. Sehingga mereka dapat mengelola negara secara paripurna," kata Arteria.
Arteria kemudian menyontohkan tiga tokoh yang berhasil menjadi Presiden RI, padahal mereka berlatar belakang insinyur.
"Pak Karno, Pak Habibie, dan Pak Jokowi, itu kan insinyur, tapi mereka terbukti handal di dalam mengemban jabatan politik sebagai presiden, bahkan kepemimpinannya dan prestasinya diakui oleh dunia internasional," kata Arteria.
Arteria mengatakan di negara-negara maju, bahkan negara yang demokrasinya konservatif, mayoritas politikus berasal dari barbagai latar belakang disiplin.
"Terutama untuk mereka yang mengisi jabatan politik di legislatif, adalah suatu keniscayaan dan mutlak hukumnya bagi partai politik untuk menghadirkan legislator-legislator handal yang berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda," kata Arteria.
Arteria berharap pendapat Menteri Nasir cuma kekeliruan yang tidak disengaja.
"Seharusnya bukannya insinyur menjadi politikus. Seharusnya analogi yang dibangun seperti insinyur menjadi kepala perpustakaan, atau sarjana arsip menjadi kepala RSUD atau insinyur menjadi pegawai teller di lembaga perbankan atau sarjana hukum menjadi kepala dinas pekerjaan umum. Itu pun masih kita pertanyakan," kata Arteria.
Berita Terkait
-
Fasilitas Dapur Umum di Lokasi Terdampak Banjir di Tapteng Dinilai Masih Minim
-
Konferda PDIP Jabar, Hasto Tekankan Politik Lingkungan sebagai Jalan Perjuangan
-
Soekarno Runniversary 2026 Targetkan 10 Ribu Pelari, My Esti: Hologram Bung Karno Akan Lepas Start
-
Sambut 58 Persen Pemilih Muda, PDIP Canangkan Peta Jalan Regenerasi Kepemimpinan
-
PDIP Lawan Politik Uang, Hasto Kristiyanto: Gerakkan Anak Muda dan Bangun Visi Samudra
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka