Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [suara.com/Bowo Raharjo]
Selama masa kampanye putaran kedua pemilihan kepala daerah Jakarta periode 2017-2022, aktivitas calon gubernur Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama umumnya bersifat internal.
Misalnya mengunjungi warganya yang sedang sakit. Hampir semua kegiatan pasangan Djarot Saiful Hidayat dilakukan tanpa menginformasikan ke media massa. Itu sebabnya belakangan muncul istilah Ahok kampanye diam-diam.
Jauh berbeda dengan apa yang dilakukan calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan, yang hampir selalu memberitahu kepada wartawan sebelum melakukan kampanye.
Tim sukses Ahok-Djarot, Aria Bima, menjelaskan kenapa kegiatan Ahok demikian. Ahok, katanya, sebenarnya tidak mau kampanye dan dia hanya ingin bekerja untuk menyelesaikan masa tugas periode sekarang. Tapi, aturannya, dia wajib cuti dari jabatan gubernur untuk kampanye.
"Memang repot, karena Ahok nggak mau kampanye, jadi waktu disuruh kampanye juga bingung. Awalnya memang ingin kerja, kemudian sekarang ada penjadwalan kampanye," ujar Aria di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Cemara, nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).
Menurut Aria, kegiatan Ahok selama masa kampanye yang lebih banyak bersifat internal itu bagus sekali. Intinya, Ahok ingin lebih banyak berinteraksi dan membantu warga yang membutuhkan, tanpa mengumbarnya ke publik.
"Yang penting dia nggak usah terlalu banyak bicara yang dia kerjakan, tapi petemuan minute to man jadi Ahok lebih original jadi kelihatan aslinya," kata Aria.
Aria mengatakan Ahok merupakan tokoh yang punya tipe sangat sensitif dengan persoalan di lapangan.
"Karena ternyata Pak Ahok punya sikap humoris dan sikap yang sangat human dalam urusan yang sifatnya lebih personal bukan fungsional," Aria menambahkan.
Misalnya mengunjungi warganya yang sedang sakit. Hampir semua kegiatan pasangan Djarot Saiful Hidayat dilakukan tanpa menginformasikan ke media massa. Itu sebabnya belakangan muncul istilah Ahok kampanye diam-diam.
Jauh berbeda dengan apa yang dilakukan calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan, yang hampir selalu memberitahu kepada wartawan sebelum melakukan kampanye.
Tim sukses Ahok-Djarot, Aria Bima, menjelaskan kenapa kegiatan Ahok demikian. Ahok, katanya, sebenarnya tidak mau kampanye dan dia hanya ingin bekerja untuk menyelesaikan masa tugas periode sekarang. Tapi, aturannya, dia wajib cuti dari jabatan gubernur untuk kampanye.
"Memang repot, karena Ahok nggak mau kampanye, jadi waktu disuruh kampanye juga bingung. Awalnya memang ingin kerja, kemudian sekarang ada penjadwalan kampanye," ujar Aria di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Cemara, nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).
Menurut Aria, kegiatan Ahok selama masa kampanye yang lebih banyak bersifat internal itu bagus sekali. Intinya, Ahok ingin lebih banyak berinteraksi dan membantu warga yang membutuhkan, tanpa mengumbarnya ke publik.
"Yang penting dia nggak usah terlalu banyak bicara yang dia kerjakan, tapi petemuan minute to man jadi Ahok lebih original jadi kelihatan aslinya," kata Aria.
Aria mengatakan Ahok merupakan tokoh yang punya tipe sangat sensitif dengan persoalan di lapangan.
"Karena ternyata Pak Ahok punya sikap humoris dan sikap yang sangat human dalam urusan yang sifatnya lebih personal bukan fungsional," Aria menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting