Pertemuan Anies Baswedan, KH Said Aqil Siradj, Hary Tanoe, dan Sandiaga Uno. [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Said Aqil Siradj mengimbau warga, khususnya nahdliyin, janganlah ikut-ikutan aksi bertajuk Bela Al Quran pada Jumat 31/3/2017) nanti. Isu utama yang diangkat dalam aksi yang digalang Forum Umat Islam yaitu menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur karena sudah berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama.
"Menurut saya beginilah, yang tidak senang Ahok nggak usah dipilih. Yang nggak senang Anies ya nggak usah milih," kata Said Aqil usai menghadiri pelantikan pengurus pusat dan hari lahir Muslimat NU di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017).
Menurut Said Aqil aksi tersebut hanya akan membuang-buang energi.
"Ngapain demo, energi, tenaga, pikiran, uang, waktu habis semua," ujar dia.
Aksi tersebut didukung oleh sejumlah ormas Islam, di antaranya Front Pembela Islam.
"FPI mendoakan aksi itu berjalan dengan lancar dan sukses sebagaimana yang sudah direncanakan," kata juru bicara FPI Slamet Maarif kepada Suara.com.
Anggota Dewan Penasihat Partai Gerakan Indonesia Muhammad Syafi'i juga akan ikut aksi bertema Bela Al Quran.
"Ya saya akan ikut. Karena, kan saya menjadi bagian umat Islam yang care dengan persoalan bangsa ini. Jadi Semua aksi yang dilakukan umat untuk memperbaiki atau merawat kebangsaan ini kita harus ikut," kata Syafi'i kepada Suara.com.
Syafi'i juga ikut aksi 4 November 2016 dan 2 Desember 2016 yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI. Ketika itu, isu utama mereka juga untuk memenjarakan Ahok.
Menurut Syafi'i yang duduk sebagai anggota Komisi Hukum DPR aksi tersebut tidak ada hubungannya dengan partai, termasuk pendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Aksi-aksi seperti itu tidak ada koordinasi dengan kami. Tidak ada koordinasinya dengan Anies-Sandi," tuturnya.
"Menurut saya beginilah, yang tidak senang Ahok nggak usah dipilih. Yang nggak senang Anies ya nggak usah milih," kata Said Aqil usai menghadiri pelantikan pengurus pusat dan hari lahir Muslimat NU di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017).
Menurut Said Aqil aksi tersebut hanya akan membuang-buang energi.
"Ngapain demo, energi, tenaga, pikiran, uang, waktu habis semua," ujar dia.
Aksi tersebut didukung oleh sejumlah ormas Islam, di antaranya Front Pembela Islam.
"FPI mendoakan aksi itu berjalan dengan lancar dan sukses sebagaimana yang sudah direncanakan," kata juru bicara FPI Slamet Maarif kepada Suara.com.
Anggota Dewan Penasihat Partai Gerakan Indonesia Muhammad Syafi'i juga akan ikut aksi bertema Bela Al Quran.
"Ya saya akan ikut. Karena, kan saya menjadi bagian umat Islam yang care dengan persoalan bangsa ini. Jadi Semua aksi yang dilakukan umat untuk memperbaiki atau merawat kebangsaan ini kita harus ikut," kata Syafi'i kepada Suara.com.
Syafi'i juga ikut aksi 4 November 2016 dan 2 Desember 2016 yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI. Ketika itu, isu utama mereka juga untuk memenjarakan Ahok.
Menurut Syafi'i yang duduk sebagai anggota Komisi Hukum DPR aksi tersebut tidak ada hubungannya dengan partai, termasuk pendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Aksi-aksi seperti itu tidak ada koordinasi dengan kami. Tidak ada koordinasinya dengan Anies-Sandi," tuturnya.
Aksi Bela Al Quran berbeda lagi dengan aksi Tamasya Al Maidah. Sudah hampir 100 ribu warga dari berbagai daerah di Indonesia yang mendaftar ikut aksi Tamasya Al Maidah yang akan diselenggarakan 19 April 2017. Aksi yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Gerakan Kemenangan Jakarta tersebut untuk mengawasi tiap-tiap tempat pemungutan suara pada pilkada Jakarta putaran kedua.
"Yang daftar lewat aplikasi masih sedikit, belum capai 100 ribu," kata Wakil Ketua Gerakan Kemenangan Jakarta Farid Poniman kepada Suara.com.
Farid menambahkan target peserta aksi Tamasya Al Maidah sampai 1,3 juta orang.
Farid mengungkapkan di luar umat Islam yang mendaftar lewat aplikasi online Tamasya Al Maidah, masih banyak yang baru menyampaikan pemberitahuan lewat telepon.
"Banyak yang belum mendaftarkan aplikasi, tapi lewat telepon. Rombongan-rombongan begitu. Tapi nantinya memang semua diarahkan lewat aplikasi sehingga nanti penempatan di TPSnya jelas," kata dia.
Farid menekankan pentingnya mendaftar aksi lewat aplikasi agar mudah koordinasi.
Ketika ditanya warga daerah mana yang paling banyak mendaftar untuk ikut aksi, Farid mengatakan Provinsi Jawa Timur.
"Informasi aksi ini sudah diketahui semua jaringan yang dulu hadir di aksi 414 dan 212. Tapi tetap sesuai kemampuan masing-masing. Banyaknya dari Jatim, Jabodetabek, Kalimantan, Sumatera, Makassar juga banyak yang daftar," kata dia.
"Yang daftar lewat aplikasi masih sedikit, belum capai 100 ribu," kata Wakil Ketua Gerakan Kemenangan Jakarta Farid Poniman kepada Suara.com.
Farid menambahkan target peserta aksi Tamasya Al Maidah sampai 1,3 juta orang.
Farid mengungkapkan di luar umat Islam yang mendaftar lewat aplikasi online Tamasya Al Maidah, masih banyak yang baru menyampaikan pemberitahuan lewat telepon.
"Banyak yang belum mendaftarkan aplikasi, tapi lewat telepon. Rombongan-rombongan begitu. Tapi nantinya memang semua diarahkan lewat aplikasi sehingga nanti penempatan di TPSnya jelas," kata dia.
Farid menekankan pentingnya mendaftar aksi lewat aplikasi agar mudah koordinasi.
Ketika ditanya warga daerah mana yang paling banyak mendaftar untuk ikut aksi, Farid mengatakan Provinsi Jawa Timur.
"Informasi aksi ini sudah diketahui semua jaringan yang dulu hadir di aksi 414 dan 212. Tapi tetap sesuai kemampuan masing-masing. Banyaknya dari Jatim, Jabodetabek, Kalimantan, Sumatera, Makassar juga banyak yang daftar," kata dia.
Komentar
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
Terkini
-
Anggota DPRD Singgung Nias Merdeka, Mengapa Pejabat Daerah Mulai Lempar Pernyataan Kontroversial?
-
Momen Langka di Hari Ibu PDIP: Megawati Bernyanyi, Donasi Bencana Terkumpul Rp 3,2 Miliar
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh