Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj didampingi Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini memberikan keterangan di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (17/11).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj menegaskan organisasinya tidak terlibat dalam kepentingan pilkada Jakarta. Dukung mendukung di pilkada, katanya, ranah partai politik.
"NU nggak punya peran dukung atau menolak, karena NU ormas bukan partai politik," kata Said Aqil saat ditemui usai menghadiri pelantikan pengurus pusat dan hari lahir Muslimat NU di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017).
Said Aqil juga menyoroti eskalasi politik yang kian memanas jelang putaran kedua pilkada pada 19 April 2017. Isu ras dan agama diangkat untuk kepentingan sesaat sehingga menambah ketegangan.
"Tapi NU mengimbau agar masyarakat DKI menyukseskan pilkada dengan baik, bermartabat dan tidak dilakukan dengan radikal atau rasis," ujar dia.
Isu ras dan agama sebenarnya sudah dimainkan sejak menjelang pilkada putaran pertama. Tetapi, makin menguat begitu memasuki pilkada putaran kedua. Bahkan, di lapangan sampai terjadi pertikaian antara sesama warga yang tidak tahu apa-apa gara-gara termakan propaganda.
Belakangan muncul lagi ajakan aksi bertajuk Tamasya Al Maidah pada 19 April 2017 dan Bela Al Quran 313 pada Jumat (31/3/2017).
Saiq Aqil tidak mendukung aksi yang mengangkat simbol agama tersebut. Dia mengimbau warga jangan ikut-ikutan karena tidak bermanfaat.
"Menurut saya beginilah, yang tidak senang Ahok nggak usah dipilih. Yang nggak senang Anies ya nggak usah milih," kata dia.
"Ngapain demo, energi, tenaga, pikiran, uang, waktu habis semua," Said Aqil menambahkan.
"NU nggak punya peran dukung atau menolak, karena NU ormas bukan partai politik," kata Said Aqil saat ditemui usai menghadiri pelantikan pengurus pusat dan hari lahir Muslimat NU di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017).
Said Aqil juga menyoroti eskalasi politik yang kian memanas jelang putaran kedua pilkada pada 19 April 2017. Isu ras dan agama diangkat untuk kepentingan sesaat sehingga menambah ketegangan.
"Tapi NU mengimbau agar masyarakat DKI menyukseskan pilkada dengan baik, bermartabat dan tidak dilakukan dengan radikal atau rasis," ujar dia.
Isu ras dan agama sebenarnya sudah dimainkan sejak menjelang pilkada putaran pertama. Tetapi, makin menguat begitu memasuki pilkada putaran kedua. Bahkan, di lapangan sampai terjadi pertikaian antara sesama warga yang tidak tahu apa-apa gara-gara termakan propaganda.
Belakangan muncul lagi ajakan aksi bertajuk Tamasya Al Maidah pada 19 April 2017 dan Bela Al Quran 313 pada Jumat (31/3/2017).
Saiq Aqil tidak mendukung aksi yang mengangkat simbol agama tersebut. Dia mengimbau warga jangan ikut-ikutan karena tidak bermanfaat.
"Menurut saya beginilah, yang tidak senang Ahok nggak usah dipilih. Yang nggak senang Anies ya nggak usah milih," kata dia.
"Ngapain demo, energi, tenaga, pikiran, uang, waktu habis semua," Said Aqil menambahkan.
Komentar
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk
-
Tak Cuma Halau Banjir Rob, Pramono Anung Mau Sulap Tanggul Ancol Jadi Spot Wisata Baru
-
SPPG Dorong Efisiensi Produksi Massal dan Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
-
Polda Metro Jaya Ungkap Jaringan Uang Palsu USD dan SGD, Ribuan Lembar Disita
-
Pemerintah Bangun SPPG sebagai Dapur Modern untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis
-
BPOM Ingatkan Risiko Pangan Bermasalah, Ini Tips Aman Memilih Hampers Natal
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang