Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy, mendukung pasangan calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada Jakarta, mendapat kritik dari kader muda partai berlambang ka'bah.
Salah satunya Usni Hasanudin, kader muda PPP. Menurut dia, keputusan DPP PPP mendukung Ahok-Djarot merupakan pilihan yang sama sekali tidak rasional dan bertentangan dengan nilai-nilai yang diusung PPP.
"Keputusan itu, tidak dapat ditolerasi secara nilai perjuangan PPP, yang menjadi khidmat itu sudah mendarah daging," kata Usni di Jakarta, Selasa (28/3/2017) malam.
Menurut kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia itu, ini bukan hanya persoalan dukungan terhadap Ahok-Djarot yang diberikan PPP. Tapi, bagaimana partai PPP bisa pertahankan eksistensi sejak didirikannya partai itu sejak tahun 1973.
Kata dia, PPP sudah menjadi bagian dari umat Islam dan juga bangsa Indonesia. Sebab itu, sebagai bagian dari kader ia mengingatkan dan mengimbau untuk DPP menarik dukungan terhadap Ahok-Djarot.
"Baik itu Romi atau Djan. Tarik dukungan demi partai. Mereka sudah hancurkan PPP, tapi tidak sadar," ujar Usni.
Selanjutnya, dia menghimbau kepada semua fungsionaris PPP mengambil langkah-langkah organisasi agar segera menyelenggarakan Muktamar Luar Biasa. Hal ini untuk mengembalikan dan menyelamatkan PPP.
Sebab, Usni menilai, partai ini sudah tidak bisa berharap dari konflik berkepanjangan yang sangat merugikan secara institusi.
"Perlu musyawarah kembalikan PPP pada jalan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam yang selama ini menjadi landasan perjuangan PPP. Romi dan Djan tidak pikirkan perjungan partai," kata Usni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah