Suara.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan tidak mau banyak komentar soal sindiran juru bicara Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tentang dirinya yang belum naik haji ataupun umrah.
"Menurut saya nggak perlu jadi masalah. Itu urusan pribadi kita masing-masing," kata Anies di Cilangkap, Cipayung Jakarta Timur, Jumat (24/3/2017).
Sebelumnya, juru bicara Ahok-Djarot, Eva Kusuma Sundari membalas sindiran dari Anies yang merasa gayanya ditiru oleh Djarot dengan mengenakan peci di surat suara Pilkada Jakarta putaran kedua.
Menurutnya, wajar jika dalam foto di surat suara Djarot mengenakan peci karena sudah berstatus haji. Bahkan Djarot adalah satu-satunya kandidat di Pilkada Jakarta yang sudah menunaikan rukun Islam kelima. Sedangkan Anies, umrah saja belum pernah.
Untuk diketahui, Djarot bukanlah satu-satunya kandidat di Pilkada Jakarta yang sudah menunaikan haji. Pasangan Anies, Sandiaga Uno juga pernah pergi haji bersama ibunya, Mien R Uno pada 1998.
Menurut Anies, kopiah atau peci bukan semata-mata melambangkan seseorang beragama Islam atau tidak, tapi lebih pada lambang nasionalisme.
"Kita pakai kopiah atau peci ini sebagai tanda nasionalis. Itu aja," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa hal yang seharusnya dibicarakan saat ini bukanlah tentang sudah haji atau belum, melainkan berbicara perihal kesejahteraan warga Jakarta.
"Yang penting kita bicara tentang warga Jakarta. Kemajuan warga Jakarta dan kita malah senang kok peci kita ditiru. Jadi memang ada yang original, ada yang meniru," tuturnya.
Kalaupun memang benar Djarot meniru gaya dia yang berpeci sejak awal, bagi Anies tidak menjadi soal. Ia justru senang jika idenya ditiru.
"Nah, kita senang sekali bahwa banyak ide-ide kita makin sering ditiru dan insya Allah dengan begitu warga Jakarta yakin mana yang memang memunculkan ide-ide baru, mana yang tidak," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO