Suara.com - Tim Satuan Tugas Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 17 orang dalam operasi tangkap tangan, Kamis (30/3/2017) kemarin. Penangkapan di lakukan di Surabaya dan Jakarta.
Diantara 17 orang tersebut, terdapat pegawai PT PAL. Terkait kejadian tersebut, KPK belum menjelaskannya secara resmi.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan hal tersebut terkait pemberian imbalan kepada pejabat negara dalam pembelian kapal. Namun, belum diketahui pejabat yang menerimanya.
"Jadi saya masih nunggu. Kabar sementara dari marketing itu ada kick back ke pejabat kita, tapi siapa, kita belum tahu," katanya.
Menurut Agus, dalam laporan sementara yang diterimanya, Filipina membeli kapal dari Indonesia. Dan dalam proses penyelesaiannya, terjadi pemberian kepada pejabat negara sebagai imbalan.
"Laporan sementara bahwa itu ada Filipina membeli kapal dari kita. Terus ada yang memasarkan, ada marketing fee-nya, kemudian marketing fee itu. Tapi saya perlu klarifikasi karena akan dilakukan eksposenya," kata Agus.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Febry Diansyah mengatakan ke-17 orang tersebut berasal dari pegawai Badan Usaha Milik Negara dan juga dari swasta.
"Pagi tadi, telah datang tim dari Surabaya dan sejumlah orang yg diamankan di OTT kemarin. Pemeriksaan dilanjutkan di KPK bersama sejumlah pihak yg diamankan di Jakarta," katanya.
Saat ini penyidik terus memeriksa secara intensif kepada 17 orang tersebut. Karenanya, belum dapat dipastikan berapa orang dan siapa saja yang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Kasus Korupsi E-KTP, KPK Garap Dua Saksi Hari Ini
Berdasarkan informasi, sejak Tahun 2016, PT PAL Indonesia mengerjakan pembuatan kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV), yang merupakan pesanan kedua Kementerian Pertahanan Filipina. Katanya, penyerahan secara resmi kepada Kementerian Filipina dijadwalkan dilakukan pada Maret 2017.
SSV kedua yang diluncurkan ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan PAL Indonesia setelah sebelumnya SSV Pertama dengan nama BRP Tarlac 601 telah dikirimkan ke Filipina pada Mei 2016.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik