Suara.com - Petugas gabungan dari Polres Tuban, Brigadir Mobil dan TNI telah menembak mati enam orang terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) saat kontak senjata sekitar Pukul 17.00 WIB di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (8/4/2017).
"Sudah dinyatakan oleh Kapolres Tuban ada enam terduga teroris yang tewas dan satu yang berhasil kita tangkap," kata Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya.
Dikatakannya, satu yang selamat itu mengalami gangguan jiwa.
Dia mengemukakan, yang paling penting dari semua itu adalah keberhasilan petugas mengevakuasi masyarakat. "Masyarakat tidak ada yang terluka, masyarakat tidak ada yang tertembak, dan mengikuti instruksi yang diberikan. Itu yang terpenting," katanya.
Dia mengatakan, saat ini Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin ada di lokasi dan identifikasi sedang berlangsung. Nanti akan disampaikan oleh Kapolda, ini dari kelompok mana, berasal dari mana saja, dan kemudian berafiliasi di mana.
Dia kembali menegaskan, keberhasilan melumpuhkan terduga teroris dan mengevakuasi masyarakat itu akan menjadi hal penting pihaknya untuk kemudian bisa melacak dan melumpuhkan kelompok lain.
Selain menembak mati enam orang terduga teroris dan menangkap satu lainnya, petugas mengamankan satu unit Mobil Terios warna putih nopol H 9037 BZ, beberapa HT, satu kotak peluru aktif dan beberapa buku.
Berikutnya, enam jenazah terduga teroris yang ditembak mati di Tuban menjalani identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Baca Juga: Terios Dikendarai Teroris di Tuban Sudah Pindah Alamat
Jenazah enam terduga teroris tiba Pukul 22.00 WIB dan dikawal ketat petugas dari Brigadir Mobil (Brimob) dan Polda Jatim.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan identifikasi itu untuk menentukan data sekunder dan primer secara signifikan dilakukan pada Sabtu malam.
"Hari ini (Sabtu) kita akan bekerja dan dibantu Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Kita maraton untuk mencocokkan data sekunder dan primer untuk kepentingan identifikasi," katanya.
Dia menambahkan setelah proses itu identifikasi cocok, pihak kepolisian akan menyerahkan enam jenazah terduga teroris tersebut kepada pihak keluarga sebagai bentuk akuntabilitas Polri.
Ditanya dari kelompok mana keenam terduga teroris itu, Barung mengatakan untuk menunggu sampai proses identifikasi selesai.
Tag
Berita Terkait
-
Terios Dikendarai Teroris di Tuban Sudah Pindah Alamat
-
Kronologis 6 Terduga Teroris JAD Tewas Dalam Pengejaran di Tuban
-
Polri: Teroris Banten Jadikan Halmahera Pusat Pelatihan
-
'Sel Teroris Banten' Ingin Buat Kamp Latihan Militer di Halmahera
-
Donatur Aksi Teror Bom Thamrin 2016 Akhirnya Berhasil Diringkus
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis