Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas tentang pembentukan bank wakaf di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/1).
Mantan pimpinan KPK yang kini menjadi juru bicara Kepresidenan, Johan Budi, sudah melaporkan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan kepada Presiden Joko Widodo.
"Saya hanya menginformasikan bahwa sampaikan bahwa pak Novel ada yang melakukan tindakan kejam," kata Johan Budi usai menjenguk Novel di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).
Kepala Negara, kata Johan, berharap agar polisi segera mengungkap kasus tersebut dan menangkap dalangnya.
"Presiden tentu berharap polisi dapat mengusut cepat siapa pelakunya," kata dia.
Untuk sekarang, Johan tidak mau berpekulasi tentang motif teror terhadap Novel. Johan percaya polisi bisa mengungkap.
Ketika menjenguk Novel, Johan bertemu Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan yang kebetulan juga menjenguk Novel.
"Jangan berspekulasi macam-macam dulu. Serahkan ke pihak kepolisian. Saya sempat berbincang dengan polisi tadi pak kapolda juga katanya sempat datang," kara dia.
Johan kemudian menceritakan efek air keras yang terlihat usai disiramkan ke wajah Novel.
"Tadi saya sempat lihat dan berbincang dengan Novel, jadi sebelah kanan luka-luka agak lebam gitu. Kedua matanya kena tapi belum pemeriksaan mendalam. Dia mengaku pandangannya agak kabur mata kiri," kata dia.
Pelaku lapangan yang menyiram wajah Novel dengan air keras berjumlah dua orang. Mereka kabur dengan menggunakan sepeda motor jenis matic.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui siapa pelaku, motif, dan aktor utamanya.
"Saya hanya menginformasikan bahwa sampaikan bahwa pak Novel ada yang melakukan tindakan kejam," kata Johan Budi usai menjenguk Novel di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).
Kepala Negara, kata Johan, berharap agar polisi segera mengungkap kasus tersebut dan menangkap dalangnya.
"Presiden tentu berharap polisi dapat mengusut cepat siapa pelakunya," kata dia.
Untuk sekarang, Johan tidak mau berpekulasi tentang motif teror terhadap Novel. Johan percaya polisi bisa mengungkap.
Ketika menjenguk Novel, Johan bertemu Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan yang kebetulan juga menjenguk Novel.
"Jangan berspekulasi macam-macam dulu. Serahkan ke pihak kepolisian. Saya sempat berbincang dengan polisi tadi pak kapolda juga katanya sempat datang," kara dia.
Johan kemudian menceritakan efek air keras yang terlihat usai disiramkan ke wajah Novel.
"Tadi saya sempat lihat dan berbincang dengan Novel, jadi sebelah kanan luka-luka agak lebam gitu. Kedua matanya kena tapi belum pemeriksaan mendalam. Dia mengaku pandangannya agak kabur mata kiri," kata dia.
Pelaku lapangan yang menyiram wajah Novel dengan air keras berjumlah dua orang. Mereka kabur dengan menggunakan sepeda motor jenis matic.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui siapa pelaku, motif, dan aktor utamanya.
Komentar
Berita Terkait
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Babak Baru Korupsi Proyek Jalan Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin Jadi Tersangka Selanjutnya?
-
Skandal Korupsi EDC Rp700 Miliar Seret Petinggi Bank: Apa Peran Indra Utoyo, Eks Bos Allo Bank?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu