Suara.com - Akbarzhon Jalilov, lelaki yang dicurigai kepolisian Rusia sebagai pelaku bom bunuh diri di gerbong kereta bawah tanah Saint Petersburg, Rusia, pernah dideportasi dari Turki pada akhir 2016 karena pelanggaran imigrasi
Seorang pejabat tinggi Turki kepada Reuters mengatakan Jalilov masuk ke negaranya pada akhir 2015.
Lanjut pejabat yang menolak disebutkan namanya itu, Jalilov dianggap mencurigakan selama tinggal di Turki.
"Namun masalah itu tidak dibiarkan dan orang ini sudah dikeluarkan dari Turki pada Desember 2016 karena melanggar visa dan izin tinggal. Pada akhirnya, (orang yang bersangkutan) didenda dan dideportasi serta dilarang masuk (ke Turki)," kata pejabat itu.
Setelah meninggalkan Turki, perjalanan Jalilov menuju Rusia menjadi mudah. "Tampaknya (Jalilov) tidak menemui masalah apa pun," ujar si pejabat.
Pernyataan sang pejabat ini menguatkan kabar yang diterima Reuters menyangkut dua kenalan Jalilov. Mereka mengatakan bahwa Jalilov telah menunjukkan ketertarikan terhadap Islam dan meninggalkan Rusia menuju Turki pada akhir 2015. Setelah itu, kedua kenalan kehilangan kontak dengan Jalilov.
Jalilov adalah warga negara Rusia yang lahir di negara bekas anggota Soviet yang berpenduduk mayoritas Muslim, Kirgizstan.
Menurut dua kenalannya, lelaki tersebut tidak pernah menunjukkan tanda-tanda radikalisme. Tidak ada bukti juga bahwa ia merupakan anggota kelompok militan Islamis apa pun.
Keterangan itu membuat badan-badan keamanan Rusia semakin sulit untuk mengetahui bagaimana ia melancarkan serangan di gerbong kereta dan apakah ia memiliki kaitan dengan kelompok-kelompok yang sedang merencanakan serangan pada masa depan.
Baca Juga: Ronaldo Cetak Dua Gol, Madrid Permalukan Munich di Allianz Arena
Peristiwa dengan bom koper itu terjadi pada 3 April 2017. Setidaknya, 14 orang tewas akibat peristiwa tersebut. Sementara puluhan lainnya luka-luka. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India