Suara.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Front Pembela Islam (FPI) terlibat keributan di Jalan Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2017) sekitar pukul 01.20 WIB. Tiga orang dikabarkan mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, keributan itu diawali oleh kedatangan segerombolan orang ke rumah tokoh Fatayat NU, Ita Rahmawati, yang menggelar istigasah.
“Acara tersebut dicurigai oleh anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Senen sebagai ajang pembagian sembako yang berkaitan dengan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta,” kata Argo, Selasa siang.
Petugas Panwascam Senen lantas mempersilakan acara istigasah dilaksanakan, tetapi melarang adanya pembagian sembako.
Selanjutnya, sekitar pukul 01.15 WIB, 15 orang anggota GP Ansor mendatangi lokasi karena ada dugaan anggota FPI ingin menghalau kegiatan tersebut.
"Jadi, ini hanya kesalahpahaman. Panwascam ada di lokasi kejadian. Ada informasi Panwas dihalang-halangi, makanya Banser GP Ansor datang," tuturnya.
Kebetulan, kata dia, lokasi acara Istigasah berdekatan dengan rumah Ketua Laskar FPI DKI Abdul Majid. Akhirnya, massa FPI yang sekaligus warga sekitar menggangap GP Ansor hendak menyerang kediaman tokoh FPI.
Keributan GP Ansor dengan FPI berhenti ketika petugas kepolisian datang untuk melerai. Kondisi baru kondusif sekitar pukul 04.00 WIB.
Baca Juga: Jelang Pilkada, Polisi Usir Massa dari Daerah di Jakarta Utara
Berita Terkait
-
Rumah Cucu Kiai NU Dikepung, Ansor Bantah Serang Rumah Ketua FPI
-
Patuhi Maklumat, Massa GP Ansor Ciamis Batal 'Banjiri' Jakarta
-
Sebar 'Perempuan Pro Ahok Halal Diperkosa' Dwi Ardika Dipolisikan
-
Misteri Kebakaran Mobil, Polisi Minta FPI Tak Tuding Macam-macam
-
Polisi Cocokkan Foto Diduga Pelaku Penyerangan Novel dengan Saksi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu