Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [suara.com/Bowo Raharjo]
Calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tidak pernah setuju dengan kegiatan membagi-bagikan sembako kepada warga menjelang pilkada demi mendapatkan dukungan.
"Saya nggak tahu (ada tim sukses bagi-bagi sembako). Kami sudah jelas nekankan dari dulu, saya paling tidak suka bagi-bagi sembako," kata Ahok kepada jurnalis usai menghadiri rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/4/2017).
Dia menegaskan selama masuk ke dunia politik tidak pernah mencari dukungan dengan cara - cara tidak terpuji seperti itu.
"Dalam karier politik saya, saya nggak suka bhaksos, nggak suka sembako. Kalau kesehatan kan sudah kita lakukan di semua puskesmas dan rumah sakit," ujar dia.
Ahok tidak tahu apakah yang membagi-bagikan itu relawan atau bukan. Yang jelas, kata dia, tidak ada program bagi-bagi sembako dalam strategi kampanye.
"Saya nggak tahu, relawan ya relawan. Kalau resmi dari timses nggak ada yang bagi (sembako)," kata dia.
Pilkada Jakarta akan diselenggarakan pada Rabu (19/4/2017). Pilkada diikuti Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menyebut kegiatan membagi-bagikan sembako kepada warga menjelang pilkada Jakarta merupakan penistaan terhadap kedaulatan warga.
"Menurut saya ini (bagi-bagi sembako) adalah sebuah penistaan terhadap kedaulatan warga Jakarta yang mencoba untuk dipengaruhi kedaulatan dan hak pilih mereka dengan sembako yang jumlah besar dan masif itu," kata Hidayat.
"Menurut saya ini (bagi-bagi sembako) adalah sebuah penistaan terhadap kedaulatan warga Jakarta yang mencoba untuk dipengaruhi kedaulatan dan hak pilih mereka dengan sembako yang jumlah besar dan masif itu," kata Hidayat.
Dia mengatakan pembagian sembako dilakukan secara sembunyi-sembunyi dengan cara masif di sebagian besar wilayah Jakarta. Beberapa orang diamankan dan kasusnya dilaporkan ke penyelenggara pemilu.
Wakil Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat mengatakan aksi bagi-bagi sembako merupakan pelanggaran hukum serius. Ratusan miliar rupiah anggaran pilkada Jakarta menjadi sia-sia karena akhirnya warga memilih tak sesuai hati nurani akibat dipengaruhi sembako.
"Apabila ada para paslon atau pihak yang melakukan pembagian sembako ini mestinya mereka malu dan harus paling pertama garda terdepan untuk menuntut agar timses tidak melakukan itu semuanya dan seluruh yang ditangkap ditindaklanjuti di tingkat hukum," ujarnya.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf