Abraham Lunggana (kanan) dan Cagub DKI nomor urut tiga Anies Baswedan, salam komando, di kantor DPW PPP DKI Jakarta, Jalan Igusti Ngurah Rai, Buaran II Klender, Jakarta Timur, Minggu (12/3/2017). [Suara.com/Dian Rosmala]
Wakil Ketua DPRD Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana (Lulung) sudah menduga Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat tumbang di pilkada Jakarta putaran kedua. Dia mengaku sudah memprediksi Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi pemimpin baru periode 2017-2022, setelah melihat hasil debat kandidat terakhir.
"Waktu di debat terakhir ada delapan empat segmen saya sudah pulang, kenapa ditanya teman-teman kenapa, karena Anies sudah menang, Kenapa menang? dari semua persoalan yang pertanyaan dijawab oleh Anies itu keren semua dan sudah selesai," ujar Lulung kepada Suara.com, Kamis (20/4/2017).
Berdasarkan penghitungan cepat yang dilakukan lembaga-lembaga survei, Anies-Sandiaga mengungguli pasangan petahana dengan selisih angka signifikan, di atas 15 persen.
Lulung mengatakan Anies-Sandiaga meruakan pemimpin milik semua.
"Oleh karenanya sekarang itu, Anies adalah gubernur orang Jakarta bukan gubernur hanya pendukungnya Anies. Kalau sudah jadi gubernur ya namanya gubernur Jakarta," kata dia.
Lulung berharap Anies-Sandiaga belajar dari pengalaman interaksi Ahok dengan DPRD. Lulung berharap mereka dapat membangun komunikasi yang baik,
"Kami harapkan tentunya gubernur ke depan tidak boleh lagi gagal membangun komunikasi, ini kan sebab akibat gagal membangun komunikasi. Sehingga semua kebijakan yang ini selalu kontroversi. Kenapa? Karena tidak menjalankan kepatutan yaitu banyak sekali yang nggak semua, banyak sekali gubernur yang lama (Ahok) ini tidak sejalan dengan kebijakannya dengan persoalan undang-undang, kepatutan itu undang-undang," kata Anies.
Lulung meminta Anies dan Sandiaga menjalankan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat.
"Jadi semua harus cair lagi, bersatu padu lagi, mendukung pemerintahan yang, mendukung pendukung kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat dan kita boleh mengkritik kalau Anies- Sandi menjalankannya dan kebijakannya selalu tidak berdasarkan kepatutan yaitu undang-undang," kata dia.
"Waktu di debat terakhir ada delapan empat segmen saya sudah pulang, kenapa ditanya teman-teman kenapa, karena Anies sudah menang, Kenapa menang? dari semua persoalan yang pertanyaan dijawab oleh Anies itu keren semua dan sudah selesai," ujar Lulung kepada Suara.com, Kamis (20/4/2017).
Berdasarkan penghitungan cepat yang dilakukan lembaga-lembaga survei, Anies-Sandiaga mengungguli pasangan petahana dengan selisih angka signifikan, di atas 15 persen.
Lulung mengatakan Anies-Sandiaga meruakan pemimpin milik semua.
"Oleh karenanya sekarang itu, Anies adalah gubernur orang Jakarta bukan gubernur hanya pendukungnya Anies. Kalau sudah jadi gubernur ya namanya gubernur Jakarta," kata dia.
Lulung berharap Anies-Sandiaga belajar dari pengalaman interaksi Ahok dengan DPRD. Lulung berharap mereka dapat membangun komunikasi yang baik,
"Kami harapkan tentunya gubernur ke depan tidak boleh lagi gagal membangun komunikasi, ini kan sebab akibat gagal membangun komunikasi. Sehingga semua kebijakan yang ini selalu kontroversi. Kenapa? Karena tidak menjalankan kepatutan yaitu banyak sekali yang nggak semua, banyak sekali gubernur yang lama (Ahok) ini tidak sejalan dengan kebijakannya dengan persoalan undang-undang, kepatutan itu undang-undang," kata Anies.
Lulung meminta Anies dan Sandiaga menjalankan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat.
"Jadi semua harus cair lagi, bersatu padu lagi, mendukung pemerintahan yang, mendukung pendukung kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat dan kita boleh mengkritik kalau Anies- Sandi menjalankannya dan kebijakannya selalu tidak berdasarkan kepatutan yaitu undang-undang," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Auto Salfok, Ucapan Selamat Anies ke Ultah Prabowo Bikin Netizen Geleng-geleng: Sentilan Berkelas!
-
Presiden Prabowo Ulang Tahun ke-74, Anies Baswedan: Semoga Allah Berikan Petunjuk...
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
-
Apa Itu Kurikulum Lintas ASEAN yang Diusulkan Anies Baswedan?
-
Melawan Serangan Personal: Menimbang Ide Kritik Pendidikan Anies Baswedan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini